Ketika segala asa pudar, Pudar, bukan benar-benar menghilang. Masih tersisa tetapi agak kendur Mungkin kalau kau menengok lagi ke belakang, aku masih sama seperti dulu. Beku jika ditatap, Kehilangan kemampuan bicara seketika, Benar-benar sedahsyat itu efek kehadiranmu padaku. Mungkin saja ya mungkin saja, jika dulu kau mengajakku bersama aku akan mengiyakan, Tetapi kau malah cuek dan mengelak bahwa aku tidak berarti apa-apa untukmu. Sekarang, ketika hatimu telah berbelok untuk mengejar aku dan hatiku, aku tidak bisa. Karena telah ada hati lain yang aku jaga dan kamu, kamu dan segala perhatianmu datang bagai air bah yang memporakporandakan segalanya. Hatiku, perasaanku, bahkan sampai ke buku harianku, hanya kamu isinya. Tahu tidak? Kamu, salah satu mahluk bumi paling tidak tau diri. Seolah acuh tapi ternyata kita ber-synonim. Lihat, bagaimana semesta mempermainkan hatiku, hatimu.All Rights Reserved
1 part