30 parts Ongoing {E-book tersedia di Lontara App. Cari FreelancerAuthor. Atau beli satuan bab atau paket di Karyakarsa kataromchick versi belum layout.}
Ada tiga sayatan yang melukai hati Nayana. Satu diantaranya adalah sayatan fisik, terlihat dan membekas di perut bawahnya. Setiap kali merabanya, dia merasakan sensasi ngilunya. Lalu, ketika dia menyadari hasil pengorbanan nyawanya malah akrab dengan Patra ... sayatan lain semakin mengupas dadanya. Dan satu lagi sayatan yang tidak kuat untuk Nayana sebutkan, tapi selalu hadir diingatan. Mencabik-cabik dirinya hingga tak kuat bernapas. Patra dan permainan tak manusiawinya!
"Kamu tumben ke sini, Ay? Aku masih ada latihan-"
"Aku telat."
"Hah? Telat kelas siapa sampe panik gini, Ay?"
Nayana tidak bisa menyembunyikan kepanikannya sama sekali. Dia sedang dalam masalah besar dan sekarang mereka ada di area kampus yang tentu saja masih banyak mahasiswa lalu lalang di sekitarnya.
"Ay? Kamu kenapa?"
"Patra, aku telat haid. Dua bulan. Aku takut!"
Wajah Patra pias seketika. Lelaki itu tak bisa berkutik untuk sesaat, menambah rasa panik Nayana.
"Prata, jangan diem aja! Ngomong sesuatu. Aku takut, Patra. Aku bingung!"
Patra memejamkan matanya sejenak, sebelum kemudian memberikan kalimat penenang untuk kekasihnya.
"Kamu tenang dulu, Ay. Jangan terlalu panik gini. Kalo kamu terlalu panik, bakal banyak yang curiga. Kamu sekarang balik ke kosan dulu, aku ke sana habis latihan. Aku akan beliin alat tesnya, kita pastiin berdua nanti, ya."
Pastiin berdua? Ketika Nayana mengingatnya kembali, itu menjadi salah satu kalimat yang lucu. Dulu dia begitu naif dan tertipu dengan kalimat yang Patra sampaikan. Kepercayaannya pada lelaki itu sangat tinggi hingga lupa bahwa ada banyak hal negatif yang sebenarnya dilakukan oleh Patra.