WARNING BAHASA KASAR DAN ADA ADEGAN DEWASA+++
Cerita ini tidak akan dimulai sebelum kisah ini terjadi.
"Help me, Kak!" kata seorang gadis dengan tubuh mungil dan tatapan sendunya yang penuh permohonan.
Mendengar permohonan Gadis itu, Ia menjadi semakin gusar dan mulai tidak bisa menahan hawa nafsunya.
Ia membawa gadis itu kedalam kamarnya, berniat ingin mengurung gadis itu sendirian untuk sekedar menenangkan dirinya sesaat, namun yang terjadi adalah.
Gadis itu memegang tangan Alif, "Kak, sakit." rintihnya lagi dengan air mata yang sudah membanjiri pipi kanan kirinya.
Alif dengan sepontan mengelus pucuk kepala gadis itu, bukan semakin tenang justru gairah gadis itu malah memuncak. Seperdetik kemudia gadis itu mulai menghapus jarak diantara keduanya. Ia menempelkan bibirnya pada bibir Alif membuatnya diam membeku.
Ini bukan kali pertama bagi Alif berdekatan dengan cewek dan juga bukan kali pertama Alif berciuman tapi ini adalah kali pertama Alif dalam hal lain, Ia tidak menginginkan hal ini terjadi namun saat ini Ia tidak bisa berbohong apalagi munafik, karena Alif juga tetap seorang laki-laki yang memiliki nafsu.
Dan hal itupun terjadi.
Author : Kepo?! Lanjut lah!!!
Readers : Lahhh... Lahh.. Lah. Skuy!
Prisha nyaris menghabiskan dua windu hidupnya untuk mencintai seorang saja pria. Terjabak friendzone sedari remaja, Prisha tidak pernah menyangka jika patah hatinya gara-gara Paradikta menikah dapat membuatnya hampir mati konyol. Dia baru saja bebas dari jerat derpresi saat melihat Paradikta justru kembali ke dalam hidupnya dengan aroma-aroma depresi yang sangat dia kenali.
"Kamu pikir, kematian bakal bawa kamu ke mana? Ketemu Saniya? Kamu yakin udah sesuci dia? Jangan ngimpi Radi!"
"Mimpi? Ngaca! Bukannya itu kamu? Menikahi saya itu mimpi kamu kan?"
Dan, Prisha tahu jika Paradikta yang dua windu lalu dia kenal saat ini sudah tidak lagi ada.