"Menjaga Lo dari orang brengsek itu adalah tugas gue tolol" ujar Natan dengan nada tinggi, Melihat mata Laras membendung yang enggan siap akan jatuh membasahi pipi manis nya itu "Iya Natan memang salah Laras yang kurang berhati-hati" Laras menunduk kan kepalanya "Maafin Laras, Laras tadi nunggu Natan untuk jemput Laras di kampus" suara Laras yang kini berubah dengan sebuah Isak an kesedihan "Enggak Ras, Ini salah gue, Kenapa gue bisa biarin Lo nunggu gue lama di kampus" ucap Natan "padahal di kampus Lo ada si brengsek itu" mata Natan sedikit menampakkan kebenciannya kepada Bernard " sudah jangan menangis, ada gue disini" ujar Natan berniat membuat hati Laras lebih baik dari sebelumnya Natan hanya bisa pasrah melihat Laras yang sembari tadi menangis "Udah Ras lo gak perlu menangis, Lo udah aman sama gue" Ucap Natan sembari mengangkat dagu Laras sedikit keatas tepat pada pandangan nya Tidak ada respon dari Laras, hanya saja Laras memandangi mata bulat Natan yang sembari tadi berniat menenangkan hati nya Udara sejuk berhilir lalu, membuat Natan si pria berhati batu itu tertegun melihat tingkah laku Laras yang kini tubuh nya di peluk oleh gadis manja itu