KEHILANGAN SOSOK AYAH

Setelah lulus SMP aku menuruti perintah kedua orang tuaku untuk melanjutkan ke pondok pesantren terutama oleh ayahku yang ingin memasukkanku ke pondok pesantren sejak aku lulus SD.

Menginjak 3 bulan aku di pesantren Allah Swt. memberi ujian kepada keluargaku, sosok ayah yang sudah mengajarkanku tentang cinta dan kehidupan telah meninggalkan Ibu, Kakak, adek, keluarga dekatnya, dan aku.

Aku yang belum bisa mengikhlaskan kepergian ayah, membuatku selalu mengingat-ingat kenanganku bersama beliau.

Ayah yang selalu memberiku motivasi untuk belajar nahwu shorof, muroja'ah surat-surat pendek dalam setiap ayat pada kitab suci Al-Qur'an, dan mengatakan kepadaku kelak jika aku akan menikah pilihlah laki-laki yang kamu cintai dan mencintaimu setulus hati karena Allah Swt.

Ghazanfar Gulfam Qaddafi, ia adalah laki-laki yang Syifa cintai sejak di bangku SMP. Syifa kagum dengan Dafi karna walaupun orang tuanya kaya, ia tetap memilih hidup sederhana. Sedangkan Dafi juga diam-diam mencintai Syifa karna lantunan surat Ar-Rohman yang dibacanya dengan penuh hayat dan tetap kuat walaupun ayahnya sudah meninggal. Mereka sama-sama jatuh cinta sejak pertama kali bertemu itu semua karna Allah Swt. Namun, cinta mereka rumit karna sahabat Syifa yang bernama Dania juga mencintai Dafi.

Ini semua tentang As-Syifa Nur Firdausy yang selalu ingin mencoba berbakti kepada kedua orang tuanya terutama sosok laki-laki yang selalu Syifa banggakan yaitu ayahnya.