SALI - Kisah Perempuan Suku Dani
25 parts Ongoing Budaya patriakhal yang menempatkan pihak laki-laki sebagai pemegang otoritas di dalam kehidupan keluarga sekaligus komunitas berptotensi menimbulkan kekerasan dengan akibat paling menyedihkan ditanggung oleh perempuan.
Perempuan kehilangan daya upaya untuk membela diri, mendapatkan hak hidup dan kesetaraan. Kematian adalah akibat terburuk yang tak terelakkan ketika kesetaraan gender bahkan masih terlalu jauh sebagai wacana.
Adalah Liwa, seorang perempuan Suku Dani yang masih terjebak dalam patriakhal dan tidak bisa mengatakan "Tidak". Sebagai objek otoritas dalam relasi gender sehari-hari berubah menjadi teramat pahit setelah perkawinan yang indah dan diramaikan dengan babi-babi.
Menyelenggarakan urusan rumah tangga dengan mengandalkan hasil kebun sepenuhnya menjadi tanggung jawab perempuan, tanpa kecuali. Ketika tuntutan dan tekanan dari pihak suami semakin tidak rasionil, beban hidup tak tertahankan. Masihkah Liwa sanggung meneruskan hidup? Bahkan meninggalkan sali, menenggelamkan diri di dasar sungai menjadi suatu pembebasan.
Sebuah novel indah, liris dan menggambarkan kepedihan yang menyayat dari perspektif seorang perempuan asal suku Dani, Papua. Novel ini ditulis oleh Dewi Linggasari, seorang penulis produktif sekaligus berprofesi sebagai sekretaris pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Asmat, Papua.