Lone Wolf » Dotsuitare Honpo
  • Reads 1,908
  • Votes 229
  • Parts 1
  • Reads 1,908
  • Votes 229
  • Parts 1
Ongoing, First published Oct 28, 2019
Hal pertama yang kuketahui saat kecil adalah dunia tak seindah buku-buku dongeng katakan. Sejak kecil hingga sekarang, pikiran itu tidak pernah hilang dari kepalaku.

Oleh karena itu, aku berencana untuk membuka mataku sekali lagi, untuk melihat keindahan dunia ini yang belum pernah kulihat sebelumnya.

[ Hypmic Series: Three Man, One Woman ]
[ Dotsuitare Honpo version ]
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add Lone Wolf » Dotsuitare Honpo to your library and receive updates
or
#183hypnosismic
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
antagonis wife [PO] cover
Kesayangan Bunda cover
He Fell First and She Never Fell? cover
Rafa [End💗] cover
BABY CHANIE cover
ELIO RILEY SERGEYEV cover
The Best Of Miracle cover
After Graduation cover
𝐒oerabaja, 1730 cover

Dosa Ku

76 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.