Jika memang hatimu bukan untukku lantas mengapa kamu bersikap seolah-olah aku ini satu-satu nya? Jika aku hanya pilihanmu disaat bosan lalu apa arti kepedulianmu selama ini yang begitu terlihat nyata? Jika aku mulai terlihat membosankan apa perlu kamu memerlakukanku selayaknya boneka tak berperasaan? Jika cintamu mulai pudar apakah perlu berpaling hati demi mengisi kekosongan hati dan melukai hati ini? Seperti hantu yang tak nyata. Sampah yang tak berguna. Dan sandal yang selalu diinjak. Seperti itulah kamu memperlakukanku. Sukar untuk meyakinkanmu bahwa madu lebih manis daripada gula pasir pasaran. Pergilah. Tak apa. Aku ikhlas. Kecewa sudah pasti, namun kebahagiaanmu tanpaku itu yang lebih pasti. ***