Resah, Gelisah, dan Kecewa
  • Reads 2
  • Votes 0
  • Parts 1
  • Reads 2
  • Votes 0
  • Parts 1
Ongoing, First published Oct 28, 2019
Ketika pertama kali kami dilahirkan 
Kami merasa!, kami merasa!, kami merasa tdak di anggap di tanah sendiri 
Dimana kami selalu di tindas, di Diskriminasi, dan di anggap tak ada. 
Tuntutan demi tuntutan telah kami lontarkan, tetapi tidak pernah di gubris.
Kenapa? Heh..... 

Wahai pemimpin yang ada di atas sana, mohon menunduk sejenak dan melihat kami yang sedang berjuang untuk mendapatkan keadilan. 

Lantas....... 
Apakah perjuangan kami sia-sia (jaga omonganmu) 
Keluh kesah kami di anggap tak ada
Atau benar adanya kami kami bukan sesiapa
Hanya anak yang mencari orang tua yang sebenarnya (Kita sama) 

Hey, Hey tenang lah
Bukannya mereka  tak paham ini
Aku yakin dan aku tahu mereka  peduli  
Hanya saja gengsi yang menguasai 

Hah.... Kenapa gengsi? 
Ingat!, ingat!, ingat kita sama
Kita lahir dari rahim yang sama, kita dibesarkan di tempat yang sama, dan kita berdiri di tempat yang sama

Mana jiwa solidaritasmu, mana jiwa kekompakanmu. Mana!, mana!, manaaa! 
Apakah semua itu tinggal sejarah?, ataukah kalian yang sengaja melupakan 

Sungguh sangat kecewaaa
All Rights Reserved
Sign up to add Resah, Gelisah, dan Kecewa to your library and receive updates
or
#18solidarity
Content Guidelines
You may also like
Aksara Tak Bertuan  by cahayakamila24
21 parts Ongoing
Di sini, tak semua kata harus rapi, tak semua rasa harus dijelaskan. Aksara Tak Bertuan adalah kumpulan puisi yang menggambarkan segala yang terbuang, tersembunyi, dan terlupakan, dari luka yang memar, cinta yang tak pernah cukup, hingga amarah yang membakar jiwa. Di antara harapan yang terkikis, ada kejujuran yang sulit diungkapkan, korupsi yang merusak keadilan, dan sindiran tentang dunia politik yang kadang lebih mirip drama sinetron daripada kenyataan. 🎭 Dari ketidakpastian hingga kebenaran yang terlupakan, Aksara Tak Bertuan menyajikan sebuah kekacauan yang justru memberi kebebasan. Di sini, tidak ada yang terlalu lurus, tak ada yang terlalu indah, hanya kata yang menari liar, bebas dari aturan dan batas. Catatan penting: Jangan dijiplak, ya. Nanti aksaranya ngamuk, lompat dari kertas, terus nendang-nendang inspirasimu! 😜✨ Berkaryalah dengan hati, biar karyamu punya nyawa sendiri, bukan cuma bayangan dari karya orang lain. Kalau gagal? Nggak apa-apa, yang penting nggak nyontek! 💪 Disclaimer: Puisi ini random banget, tergantung isi hati, pemikiran, dan mood penulis. Jadi, kalau tiba-tiba ada puisi galau di tengah-tengah puisi yang lucu, jangan kaget! Penulisnya kadang nulis sambil merenung, kadang sambil ngemil mie instan. Hasilnya? Ya begini, aksara rasa bumbu spesial, dan ya... Kadang ada keresahan penulis soal dunia. Kadang ada tentang cinta, kadang ada tentang harga cabai naik, kadang juga ada tentang pemilu yang bikin pusing. 🤷‍♀️ Penulisnya bebas banget Kalau lagi galau, puisinya nangis. Kalau lagi lapar, puisinya ngomongin keadilan sosial buat semua perut! 🍜✊ Warning: Puisi ini isinya sangat berat, jadi yang baca jangan baperan, ya. Kalau tiba-tiba galau atau tersinggung, itu artinya puisinya kena di hati kamu. Jangan salahin penulisnya, salahin perasaanmu sendiri! 😜❤️ Apalagi kalau udah berbau agama atau politik, hati-hati kalau tiba-tiba merasa disindir. Ingat, ini puisi, bukan kode keras buat hidup kamu! 😉✨
You may also like
Slide 1 of 10
အချစ်၏ဟန်ပန်-𝑻𝒉𝒆 𝑺𝒕𝒚𝒍𝒆 𝑶𝒇 𝑳𝒐𝒗𝒆(Complete) cover
Arrogant vs Crazy  cover
The Queen Sheyna (END) cover
Rengkuh Rasa, Remuk Raga cover
My SIN (GXG iam Lesbian)  cover
Rembulan Yang Sirna cover
Kelopak Rasa di Antara Kata. cover
MELODI PUISIKU (On Going)  cover
30 AKSARA MAHABBAH [ON GOING] cover
Aksara Tak Bertuan  cover

အချစ်၏ဟန်ပန်-𝑻𝒉𝒆 𝑺𝒕𝒚𝒍𝒆 𝑶𝒇 𝑳𝒐𝒗𝒆(Complete)

51 parts Ongoing

"ပရော်ပရည်စကားတွေပြောမယ်ဆို တို့လက်ခံစကားမပြောဘူးနော်" "အစ်မကလည်း ကိုယ့်ရဲ့ဇနီးလောင်းကိုတောင်ပြောလို့မရဘူးလား"? "အိုး တော်ပြီ မင်းပြန်လိုက်တော့"!!