embun pagi
  • Reads 9
  • Votes 0
  • Parts 1
  • Reads 9
  • Votes 0
  • Parts 1
Ongoing, First published Oct 28, 2019
Embun pagi
 
Sambutlah mentari pagi dengan senyum yang sumringah di wajah, karena itu tentu jauh lebih manis daripada harus mengeruthkan dahi rasa pesimis.
Di antara semua cahaya, cinta adalah yang paling terang. Di antara semua embun, kasih sayang yang paling sejuk.Embun jatuh perlahan seiring fajar menyapa dedaunan. Dunia kecil bangun perlahan menyambut hari yang indah.Embun pagi ini seperti berbisik lewat jendela, memintaku segera berlari meninggalkan luka dan menjemput bahagia.Setitik embun bisa membuatku tersenyum. Setitik noda bisa membuatku terluka.Pagi mengajarkan kita bahwa segala sesuatu selalu diawali dengan rasa syukur dan embun adalah tanda keikhlasannya.Biarkan embun pagi menjadi saksi betapa kita bersyukur atas karunia Ilahi. Betapa besarnya anugerah yang selama ini telah kita nikmati.Ribuan detik telah kulewati dengan melamun, tak ada setitik terang yang mampu biaskan embun.Pernah sehangat embusan napas dan akhirnya berubah menjadi sedingin embun di pagi hari."Pelajaran berharga dari embun pagi hari ini, bahwa yang indah itu bertahan hanya sebentar.Cinta seperti embun pagi. Murni dan sederhana setiap pagi."Dalam kepantasan, hidup harus selayak seperti embun, tanpa bimbang tanpa beban. Belajarlah dari embun pagi. Sederhana, menyejukkan namun tidak merusak dedaunan tempat di mana ia berpijak.Biarlah tawa mempermanis persahabatan, layaknya embun di dalam pagi hari yang menyejukkan.Di lembut embun yang jatuh. Ada rindu yang utuh.Setitik embun mampu buatku tersenyum dan setitik noda mampu buatku terluka.Aku embun pagi hari, kau daun tempatku singgah. Kita bertemu setiap pagi, hingga siang membuat kita berpisah
All Rights Reserved
Sign up to add embun pagi to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
Aksara Tak Bertuan  by cahayakamila24
16 parts Ongoing
Di sini, tak semua kata harus rapi, tak semua rasa harus dijelaskan. Aksara Tak Bertuan adalah kumpulan puisi yang menggambarkan segala yang terbuang, tersembunyi, dan terlupakan, dari luka yang memar, cinta yang tak pernah cukup, hingga amarah yang membakar jiwa. Di antara harapan yang terkikis, ada kejujuran yang sulit diungkapkan, korupsi yang merusak keadilan, dan sindiran tentang dunia politik yang kadang lebih mirip drama sinetron daripada kenyataan. 🎭 Dari ketidakpastian hingga kebenaran yang terlupakan, Aksara Tak Bertuan menyajikan sebuah kekacauan yang justru memberi kebebasan. Di sini, tidak ada yang terlalu lurus, tak ada yang terlalu indah, hanya kata yang menari liar, bebas dari aturan dan batas. Catatan penting: Jangan dijiplak, ya. Nanti aksaranya ngamuk, lompat dari kertas, terus nendang-nendang inspirasimu! 😜✨ Berkaryalah dengan hati, biar karyamu punya nyawa sendiri, bukan cuma bayangan dari karya orang lain. Kalau gagal? Nggak apa-apa, yang penting nggak nyontek! 💪 Disclaimer: Puisi ini random banget, tergantung isi hati, pemikiran, dan mood penulis. Jadi, kalau tiba-tiba ada puisi galau di tengah-tengah puisi yang lucu, jangan kaget! Penulisnya kadang nulis sambil merenung, kadang sambil ngemil mie instan. Hasilnya? Ya begini, aksara rasa bumbu spesial, dan ya... Kadang ada keresahan penulis soal dunia. Kadang ada tentang cinta, kadang ada tentang harga cabai naik, kadang juga ada tentang pemilu yang bikin pusing. 🤷‍♀️ Penulisnya bebas banget Kalau lagi galau, puisinya nangis. Kalau lagi lapar, puisinya ngomongin keadilan sosial buat semua perut! 🍜✊ Warning: Puisi ini isinya sangat berat, jadi yang baca jangan baperan, ya. Kalau tiba-tiba galau atau tersinggung, itu artinya puisinya kena di hati kamu. Jangan salahin penulisnya, salahin perasaanmu sendiri! 😜❤️ Apalagi kalau udah berbau agama atau politik, hati-hati kalau tiba-tiba merasa disindir. Ingat, ini puisi, bukan kode keras buat hidup kamu! 😉✨
You may also like
Slide 1 of 10
Rengkuh Rasa, Remuk Raga cover
30 AKSARA MAHABBAH [ON GOING] cover
Rembulan Yang Sirna cover
အချစ်၏ဟန်ပန်-𝑻𝒉𝒆 𝑺𝒕𝒚𝒍𝒆 𝑶𝒇 𝑳𝒐𝒗𝒆(Complete) cover
My SIN (GXG iam Lesbian)  cover
MELODI PUISIKU (On Going)  cover
DIKSI SANSEKERTA cover
Quotes cover
Aksara Tak Bertuan  cover
The Queen Sheyna (END) cover

Rengkuh Rasa, Remuk Raga

11 parts Ongoing

Manusia dan searsip perasaan tidak pernah ada selesainya. Rasanya aku ingin meraung, lelah terdistraksi oleh rumitnya pemikiran orang lain. "Belajarlah tumbuh dari luka," katamu berusaha membunuh resahku. Dalam sesak diriku menjawab, "dan semoga luka itu juga mau menerima aku." Aku tau seberapa sulitnya menjadi manusia, atau seberapa banyak sakit yang harus kamu tahan hanya karena tidak punya tempat berkeluh-kesah. Untuk tubuh-tubuh yang remuk oleh luka, sajak-sajak ini lahir untuk membimbingmu merengkuh seluruh perasaan. *** ©2025