Memori (End)
  • Reads 4,905
  • Votes 459
  • Parts 64
  • Reads 4,905
  • Votes 459
  • Parts 64
Complete, First published Oct 29, 2019
Dulu sekali, sebelum kita berpisah
Kamu selalu menjadi yang pertama yang kuingat setiap bangun tidur dipagi hari. 
Dulu sekali sebelum kita berpisah
Wallpaper handphoneku menjadi candu sebelum aku tidur dimalam hari, wallpaper dengan wajahku yang tersenyum dan kamu yang berwajah aneh disebelahku. 
Dulu sekali, sebelum kita berpisah
Aku selalu ingat wajahmu, wajah yang pernah kubuat tertekuk marah karena aku bercerita tentang pria lain. 
Dulu sekali, sebelum kita berpisah
Kau selalu berhasil membuatku patah hati karena sangat banyak yang mengejarmu kala itu. 
Dulu sekali, sebelum kita berpisah
Aku selalu ingat janjiku sepuluh tahun lagi, janjiku tak ingin mencintai  pria lain selain kamu sebelum sepuluh tahun lagi. 
Sekarang, setelah kita berpisah
Kamu tetap menjadi yang pertama. 
Wallpaper handphoneku tetap kamu. 
Wajahmu itu sudah memburam di ingatanku, sudah sangat lama hingga membuat memoriku ber-abu. 
Kau selalu membuatku patah hati ketika mengingat wanita mana saja yang mengejarmu dulu. 
Dan sampai sekarang, setelah kita berpisahpun, aku masih dijanjiku, aku belum mencintai pria manapun sekarang. 
Masih tetap kamu.
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add Memori (End) to your library and receive updates
or
#983poems
Content Guidelines
You may also like
Aksara Tak Bertuan  by cahayakamila24
21 parts Ongoing
Di sini, tak semua kata harus rapi, tak semua rasa harus dijelaskan. Aksara Tak Bertuan adalah kumpulan puisi yang menggambarkan segala yang terbuang, tersembunyi, dan terlupakan, dari luka yang memar, cinta yang tak pernah cukup, hingga amarah yang membakar jiwa. Di antara harapan yang terkikis, ada kejujuran yang sulit diungkapkan, korupsi yang merusak keadilan, dan sindiran tentang dunia politik yang kadang lebih mirip drama sinetron daripada kenyataan. 🎭 Dari ketidakpastian hingga kebenaran yang terlupakan, Aksara Tak Bertuan menyajikan sebuah kekacauan yang justru memberi kebebasan. Di sini, tidak ada yang terlalu lurus, tak ada yang terlalu indah, hanya kata yang menari liar, bebas dari aturan dan batas. Catatan penting: Jangan dijiplak, ya. Nanti aksaranya ngamuk, lompat dari kertas, terus nendang-nendang inspirasimu! 😜✨ Berkaryalah dengan hati, biar karyamu punya nyawa sendiri, bukan cuma bayangan dari karya orang lain. Kalau gagal? Nggak apa-apa, yang penting nggak nyontek! 💪 Disclaimer: Puisi ini random banget, tergantung isi hati, pemikiran, dan mood penulis. Jadi, kalau tiba-tiba ada puisi galau di tengah-tengah puisi yang lucu, jangan kaget! Penulisnya kadang nulis sambil merenung, kadang sambil ngemil mie instan. Hasilnya? Ya begini, aksara rasa bumbu spesial, dan ya... Kadang ada keresahan penulis soal dunia. Kadang ada tentang cinta, kadang ada tentang harga cabai naik, kadang juga ada tentang pemilu yang bikin pusing. 🤷‍♀️ Penulisnya bebas banget Kalau lagi galau, puisinya nangis. Kalau lagi lapar, puisinya ngomongin keadilan sosial buat semua perut! 🍜✊ Warning: Puisi ini isinya sangat berat, jadi yang baca jangan baperan, ya. Kalau tiba-tiba galau atau tersinggung, itu artinya puisinya kena di hati kamu. Jangan salahin penulisnya, salahin perasaanmu sendiri! 😜❤️ Apalagi kalau udah berbau agama atau politik, hati-hati kalau tiba-tiba merasa disindir. Ingat, ini puisi, bukan kode keras buat hidup kamu! 😉✨
You may also like
Slide 1 of 10
30 AKSARA MAHABBAH [ON GOING] cover
Rembulan Yang Sirna cover
Aksara Tak Bertuan  cover
My SIN (GXG iam Lesbian)  cover
The Queen Sheyna (END) cover
Memeluk Kehilangan cover
DIKSI SANSEKERTA cover
အချစ်၏ဟန်ပန်-𝑻𝒉𝒆 𝑺𝒕𝒚𝒍𝒆 𝑶𝒇 𝑳𝒐𝒗𝒆(Complete) cover
Rengkuh Rasa, Remuk Raga cover
Sajak Senja cover

30 AKSARA MAHABBAH [ON GOING]

34 parts Ongoing

SPIN-OFF CERITA AISFA ( CINTA DALAM DOA) Mendapat restu untuk bersatu dengan orang yang kita perjuangkan selama bertahun-tahun tentu menjadi hal menyenangkan bukan? Namun, bagaimana jika cinta kita sepihak? Bahkan dalam keadaan dia mencintai orang lain? "Saya nggak cinta sama kamu. Walaupun kita sudah menikah, bukan berarti saya akan menerimamu seutuhnya." (Syafa Izdihar) "Sebagaimana saya mengajari anak-anak dini huruf hijaiyah, begitu juga saya akan mengajarimu jatuh cinta. Dari alif sampai ya' mesti ada proses yang harus dilalui dengan kesabaran." (Kazim Zeehan) Tentang Kazim dan perjuangannya dan Syafa dengan rasa yang membuatnya melampaui semua batasannya.