#Dalamdiamseries "Nih, biar lo nggak kehujanan." Tubuhku seketika membeku. Sungguh, aku sangat kenal pemilik suara itu. Aku berusaha membalikkan badan, melihat pemilik suara itu dengan tubuh gemetar. Dan benar saja, dia lah orangnya. Tanpa ku sangka, dia mengulurkan payung yang digenggamnya. Aku bergeming, menatap payung itu antara percaya atau tidak. "Ambil!" "Tapi-" Dia menatapku tajam dan dingin. Membuat keberanianku yang sudah aku kumpulkan untuk menatapnya semakin lama semakin surut. Aku menerimanya dengan tangan gemetar. Lalu dia berbalik, menuju gedung sekolah dalam keadaan basah kuyup. Lagi-lagi dia meninggalkanku sendiri tanpa sedikitpun memikirkan perasaanku selama ini. Kadang aku juga membenci diriku sendiri, yang sudah berani membuka hati untuk seseorang yang belum pasti. Cukup dulu saja aku berani ungkapkan rasa. Cukup dulu saja aku mengorbankan harga diriku hanya demi cinta.Tutti i diritti riservati
1 parte