"Di kampungku siapa yang tidak kenal Mak Galak, pembuat selai nanas nomor wahid di delapan penjuru angin. Ibu-ibu di kampungku menjulukinya begitu." "Dulu Mak Galak tidak seperti itu. Sejak anak tunggalnya menjadi korban huru-hara di kota pulau seberang, dia menjadi galak kepada semua orang. Lalu, tiba-tiba suka membuat selai nanas, enak pula." Suara Emak kali ini terdengar serius. Cerita tentang Mak Galak dan cerita fiksi lainnyaAll Rights Reserved