Book One of Leuxor Series.
Xavier Aldebaran Darmante.
Bengis,Dingin,Tampan,BadBoy,Cerdas.
Lima kata yang dapat mewakilkan segalanya dengan pandangan orang lain terhadapnya membuat semua terkesan benar adanya. Banyak guru mengatakan,Xavier adalah akar dari segala masalah yang berkaitan dengan perkelahian. Hidup tanpa dukungan kedua orang tuanya,melahirkan karakter keras yang sampai saat ini tumbuh pada dirinya. Tak ada yang bisa menebak apa yang akan dia lakukan pada waktu yang akan datang.
Dia bengis. Ketika ada seseorang yang berani mengusik kehidupannya. Suka tidak suka,apapun konsekuensinya,jika orang itu menyelami kisah hidupnya,mengganggu ketenangannya,menatap matanya lebih dalam,dia akan membuat orang itu merasa tidak aman lagi untuk memijakkan kaki di bumi.
Dia dingin. Dengan tatapan tajam yang menghunus tepat pada manik mata yang berani memandang dirinya. Alisnya yang tebal,memperkuat kata bahwa dia memang tidak bisa diusik. Seberapa penting orang itu dalam hidupnya tak dihiraukan ketika dia merasa diusik.
Dia tampan. Dengan bibir sedikit tebal yang terlihat menggoda. Mata yang terlihat berwarna hitam,namun ketika diterpa sinar matahari,warna hazel yang menjadi warna asli matanya. Hidung mancungnya menambah kesan sempurnya,bersama dengan rambutnya yang berwarna hitam pekat.
Dia BadBoy. Penguasa jalanan yang terkenal karena perangai buruknya di mata orang-orang. Diincar banyak guru dengan berbagai alasan beragam dibaliknya. Sebagian menganggap dia pembuat onar,sebagian menganggap murid yang bisa diandalkan dalam segala hal. Membuat Kepala Sekolah berpikir dua kali untuk memberikan Surat Drop Out kepadanya.
Dia cerdas. Dengan piala yang sudah tak bisa dihitung jumlahnya. Dalam berbagai jenis lomba dia selalu dipilih. Dia lambang seorang pemimpin. Tapi,tak jarang sifatnya juga membuat para guru dongkol setengah mati karena dia.
Dia,cowok dengan mata hazel yang selalu menyembunyikan semuanya pada sorot tajam dengan beribu makna dibalik nya.
" 'Lauhul mahfudz' antara qobiltu atau innalilahi, antara kita dan malaikat izrail, antara kapan dan kafan, dan antara Ar Rahman dan yasin"
Menceritakan tentang Afhia Latifah Az-Zahra yang harus masuk pesantren dan di jodohkan dengan anak pemilik pesantren yang bernama Muhammad Zayyan Al Malik. Seorang Fhia yang berjuang karna mengidap penyakit tanpa sepengetahuan keluarga dan temannya kecuali sang adik ipar, Fhia yang harus mengetahui bahwa suaminya mencintai wanita lain, seorang Fhia yang berjuang mendapatkan cinta sang suami.
Akankah Fhia bisa meluluhkan hati suaminya?
Dan akankah Fhia bisa sembuh dari penyakitnya?
"Mungkin ada kata sulit untukku mencintaimu. Jika aku tidak melibatkan Allah dalam perjalananku"
-Muhammad zayyan al-malik-
"Apa mungkin tidak akan ada kata pantas untukku bersanding denganmu"
-Afhia Latifah Az-Zahra-