Pernikahan Dini

Kegagalanku untuk menamatkan sekolah SMA ku karena aku hamil saat aku pacaran dengan Yanto, pengangguran yang sering aku temui sepulang sekolah. Dia manis, dan entah kenapa aku menyukainya walaupun dia pengangguran. Dan entah kenapa aku mau saja memberikan keperawananku hingga akhirnya aku hamil.
Saat itu aku tidak menyadari akan kehamilanku, satu bulan setelah aku pacaran, aku putus dengannya karena dia selingkuh. Aku sedih dan sakit hati.
Setelah satu bulan aku berpisah dengannya, ada rasa lain di perutku. Aku merasa mual dan selalu muntah bila makan. Aku ingin bercerita, tapi kepada siapa....karena sejak mama meninggal dan ayah menikah lagi, aku hanya tinggal dengan nenek. tidak tega rasanya aku bercerita tentang kehamilanku.
Perutku semakin besar, akhirnya ketahuan juga oleh nenek, dan dilaporkan kepada ayahku. Ayahku marah. Beliau memaksaku untuk menunjukkan siapa lelaki yang menghamiliku. Terpaksa aku bercerita bahwa Yanto lah lelaki itu.
Ayah dan pamanku mendatangi Yanto yang saat itu sedang tertidur pulas. kemudian dengan kemarahannya itu, menggugat Yanto dan orangtuanya untuk menikahkan Yanto denganku. Aku bingung, karena aku membencinya dan mengetahui bahwa dia punya cewe lain, tapi aku juga tidak bisa membiarkan anakku tidak mempunyai ayah.
Pada kehamilan yang kelima bulan, aku menikah dengan Yanto. Pernikahan yang sebenarnya tidak ada rasa saling cinta lagi. Aku tinggal di rumah mertuaku karena Yanto masih menganggur dan berharap makan dari orangtuanya.
Kini, anakku sudah lahir, lucu dan mirip ayahnya. Akhirnya, timbul kembali rasa cinta yang pernah hilang. Yanto pun kini mulai menyayangiku kembali dan semenjak dia menikah dia telah memutuskan pacarnya. Dia mulai bekerja di bengkel motor. Kini, kami hidup bahagia dengan keluarga kecilku.