Tasya anak gadis belia yang baru saja memasuki kelas 2 di SMA Pertiwi Jakarta . ia berasal dari kota Bandung hanya saja ia selalu berpindah-pindah tempat karena ada tuntutan pekerjaan ayahnya yakni seorang manajemen di perusahaan terbesar di Jakarta . Tasya mengidap penyakit hephephobia ia dikenal dengan anak yang lugu dan penakut dan lagi ia juga terbilang anak yang tidak boleh terkena sentuhan apapun yang bisa menyebabkannya keringat dingin dan pingsan . Tasya adalah anak semata wayang dari pasangan Riko dan Julie hanya saja Julie ibu tasya meninggal dunia karena penyakit kanker darah yang dideritanya . Hingga saat ini Tasya dan Riko mengalami rasa kehilangan yang sangat amat berat karena harus ditinggalkan oleh orang dicintanya . Hari pertama sekolah tasya mengalami kesulitan yang berat . Dimana ia harus bisa menjaga jarak antara dirinya dengan siswa-siswa disekolahnya . Entah ia tersentuh tidak sengaja atau sekedar bersalaman pun Tasya selalu dirasa gugup berkepanjangan . Disekolah Tasya bertemu dengan sosok laki-laki tampan hanya saja sikapnya yang kasar membuat Tasya takut padanya . Postur badannya yang tinggi dengan suara yang tegas dan lantang semakin dirasa takut oleh Tasya jika disekolah . Sebut saja Abim . Beda cerita dengan Abim . Abim adalah salah satu siswa terbilang cukup nakal di SMA Pertiwi Jakarta . Bolos dan mencari masalah bisa terbilang hobinya . Abim adalah cucu dari si pemilik sekolah sehingga ia terbilang sangat santai saat disekolah, ada beberapa orang yang bisa menaklukinya selain guru-guru yaitu kakeknya dan ayahnya . Abim dan Tasya dipertemukan dalam satu kelas . Abim melihat Tasya dengan pandangan yang berbeda entah cinta entah benci entah yang lain yang ia pikirkan, akan tetapi pasti ada titik dimana hatinya merasakan getaran yang berbeda saat melihat Tasya . " Jangan terlalu kaku nanti lama-lama kayak kanebo . Kering " - Abimana Ibrahim " Abim.. maaf.. jangan galak-galak ya " - Cantika Tasya