'Lalu bagaimana denganmu?' tanya gadis itu dengan mata yang berkaca - kaca 'Tak apa, asalkan kau bahagia aku juga ikut berbahagia untukmu. lagi pula suatu hubungan yang dipaksakan rasanya pasti hambar dan menyakitkan' pria didepannya berusaha tersenyum meski dadanya dipenuhi sesak. 'Hikss,, maafkan aku' ucapnya dengan berlinang air mata. 'Jangan menangis, kau tak salah. Mungkin kita adalah ketidaksengajaan, aku tidak sengaja bertemu denganmu dan jatuh cinta. tapi ternyata dunia tak memperkenankan kita bertemu untuk waktu yang lama, mungkin pula kita hanyalah sebuah perumpaan. Kita hanya bayangan dari sebuah kenyataan, bahwa kita ternyata tak selamanya sejalan. Aku selalu percaya pada Tuhan dan waktu. Karena Tuhan telah mengatur segalanya dan waktu akan mengubah semuanya menjadi lebih indah. Pergilah, karena bahagiamu adalah bersama dengannya.' pria itu mengusap pelan air mata gadis yang sangat ia cintai lalu berbalik dan memejamkan matanya membuat pipinya basah karena air mata, ia menghapusnya kasar dan melangkah menjauh meninggalkan seorang gadis yang terduduk menangis dibelakangnya.