Memories
  • Reads 239
  • Votes 24
  • Parts 1
  • Reads 239
  • Votes 24
  • Parts 1
Ongoing, First published Nov 07, 2019
"Dobe, apakah ada obat untuk rasa rindu yang menyiksa?" Tanya Sasuke memutari bibir gelas dengan jari telunjuknya. Naruto tersenyum melihat sahabat karibnya itu, menghela nafas sebelum akhirnya menaruh gelas gelas yang baru saja Ia cuci ketempatnya.

"Tentu. Temui orang yang Kau rindukan maka rasa rindu itu akan terobati dengan sendirinya" Sasuke menghentikan kegiatannya dan melihat dengan seksama menatap  sahabatnya yang sedang mengeringkan piring dengan kain lap. 

"Bagaimana jika orang itu sudah tidak bisa Kau temui?" Naruto terdiam. Menatap Sasuke yang kembali memainkan jari telunjuknya dibibir gelas. Sudah 4 tahun dan Sasuke belum bisa menerima semua kenyataan hidupnya. 

Pemuda bermata biru safir itu kembali tersenyum. Sasuke memang begini.  Selalu datang meminum kopi di kedai  miliknya -CoffeZu Naru- jika sedang meminta pendapat seperti sekarang. Naruto yakin seseorang telah meyakinkan Sasuke untuk bangkit.

"Maka jadikan waktu waktu bersamanya menjadi kenangan. Dengan begitu Kau akan selalu mengingatnya meski  tidak bisa menemuinya" ujar Naruto dengan senyuman menawannya. Sasuke terdiam. Naruto yang biasanya tersenyum lebar kini hanya tersenyum simpul. 

"Lalu bagaimana dengan masalahku?" Sasuke pasrah, benar benar tidak tahu apa yang harus Dia lakukan. Menjadi biang masalah untuk orang orang disekitar yang selalu mendukungmu adalah hal yang paling buruk. Setidaknya itulah yang ada dipikiran Uchiha  bungsu.

"Temui Himeka-chan. Dia akan bahagia melihatmu. Aku tahu kau menyesal dan ingin merubah segalanya. Tak apa, Aku selalu mendukung dan akan  ada untukmu, Teme!" Sasuke tersenyum mendengar penuturan sahabat sekaligus satu satunya orang yang selalu ada untuknya itu. 

Mengangguk mantap, Sasuke membalas genggaman tangan Naruto yang menguatkannya "Arigatou, Dobe" senyumnya membuat sang mentari Konoha -Uzumaki Naruto- menyipitkan mata memperlihatkan gigi putihnya.

'Good luck, brother' Naruto menatap kepergian sahabatnya yang bersemnagt meninggalkan kedai.
All Rights Reserved
Sign up to add Memories to your library and receive updates
or
#983sasuhina
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Serena'de cover
Kisah Tak Sempurna [Slow Up] cover
Strawberry Boy [SKYNANI] Selesai. cover
Pregnant After Divorce  cover
Stars Behind the Darkness 2 cover
Kehidupan Kedua Cello cover
Kesayangan Bunda cover
GO BACK TO YOU || Markhyuck cover
Arlio Pradipta Alexander [REVISI] cover
Mencintai Suami Bu Dosen (Taekook - GS) (On Going)  cover

Serena'de

79 parts Ongoing

Mayor Teddy menyebut Diajeng Serena sebagai Ratu 1001 Modus. Dua tahun terakhir menjalin hubungan tanpa status tak membuat Teddy menjawab soal kepastian. Lewat tuts piano setelah pertengkaran mereka kala itu, Serena menyuarakan perasaannya. Tentang sakitnya, tentang kecewa dan tentang ikhlasnya. Serena pernah meminta Teddy mempersembahkan satu lagu untuknya yang ia abaikan, tapi kala itu tanpa diminta Teddy menekan tuts piano demi Serena.