Karena cinta, kehidupanku berantakan. Tapi entahlah itu bisa disebut cinta atau tidak. Semakin lama aku hanya merasakan nafsu, bukan cinta. Dan itu sangat tipis perbedaannya. Ulya alkhowairizmi namaku, semua orang bilang bahwa aku adalah orang yang sangat sempurna. Tapi apalah daya, kututupi semua kecacatanku dengan memainkan peran yang sangat bagus. Sampai tak kusadari, itu menghancurkan semua. Akibat cinta, harga diriku seakan hilang. Iman didadaku seakan tak bersisa. Aku jatuh kedalam jurang kemaksiatan yang sangat nikmat. Dan tanpa sadar karena sikapku, sedikit demi sedikit kehidupanku yang seharusnya indahpun hancur.