Sepertinya setiap rencanaku hancur. Tapi ku masih berharap bahwa sangkaanku masih sama seperti kata diawal kalimat pembuka tadi. Kapan usahaku akan membuahkan hasil, bukan buah melinjo tapi strawberry. Aku lupa strawberry pun ada yang asam. Kalau begitu bisakah kopi? Dan aku butuh pemanisnya untuk mendamping. Ya aku sudah terlahir dari berbagai proses. Aku adalah kopi itu, hangat untuk semua orang. Aku menunggumu, pemanis yang diciptakan untuk ku.