"Laura kamu mau kemana ayo kita pergi kamu harus ikut ibu"
Laura menghentikan larinya dan berdiam diri ditempat sambil menatap ibunya(Louren) yang sedang menghampiri ke arah dirinya,setalah ibunya mendekati ia pun menjawabnya
"Ibu aku mau ikut cama ibu tapi bu papah juga Alus ikut sama rara juga Bu"
"Nak,kamu harus ikut sama ibu ya?kamu gak usah ajak papah lagi,sekarang kamu harus tinggal Sama ibu dan nanti kamu akan mempunya papah baru nak kamu senang tidak?"
"Ibu aku da ngelti ibu ngomong apah,ibu papah Balu itu apah Bu?"
"Akan ibu jelaskan semuanya pada saat waktu yang tepat ya sayang,suatu hari juga kamu akan mengerti sendiri apa maksud ini" ucap ibunya sambil mengusap pucuk rambut Laura.Lalu menggandeng tangan Laura dan beranjak pergi dari tempat itu.
"Berhentiii !!!!!"
"Papah...paapaaaaaaaaahhh" ucap Laura berlari kecil dan memeluk papahnya.
"Kamu tidak boleh membawa Laura pergi bersama kamu Louren!"
"Tapi Laura itu anak saya"
"Dia pun anak saya,bukan anak kamu saja!sekarang jika kau ingin pergi maka pergilah sejauh jauhnya dan jangan pergi datang kembali kehidupan kami dan sekarang aku yang akan mengurus Laura"
"Papaaah Danan belisik Rara tatut"
"Maaf sayang papah emosi"ucap Radit
"Tidak!tidak bisa aku yang akan mengurus Laura aku ini ibunya "
"Laura ayo kita pulang kamu ikut sama papah ya sayang jangan sama ibu dia jahat papah takut kamu jdi korban selanjutnya"
"Jaga ucapan kamu radit!"
"Baiklah ku biarkan kau yang mengurus Laura tapi jika suatu saat nanti kamu tidak bisa membahagiakannya maka aku berhak untuk mengambil Laura dan ikut bersamaku"
"Papaaah aku mau pulang,aku takut ibu"
"Ayo nak kita pulang "
Sebelum baca ceritanya jangan lupa follow terlebih dahulu dan setelah membaca jangan lupa vote ya💞💞😁
"Resusitasi adalah prosedur medis darurat yang dilakukan untuk menyelamatkan nyawa seseorang saat pernapasan atau jantungnya berhenti. Lakukan dengan segera dengan Posisi tangan harus pas hingga proses kompresi jantung bisa maksimal. Tapi tentunya akan ada efek samping, salah satunya patah tulang."
Satu bait penjelasan medis yang malah membuat mata dr. Adis berkaca-kaca ingin menangis. Padahal penjelasannya tidak ada hubungannya sama sekali dengan kisah hidupnya. Namun ketika ia renungkan semakin dalam, analogi itu sangatlah cocok.
Bahwa ia bertemu dengan seorang pria yang sedang sekarat dalam urusan percintaan. Seorang pria yang pernah patah hati hingga mati rasa. Jantung bagian percintaannya berhenti berdetak. Lalu dengan polosnya, Adis mencoba memberikan pertolongan dengan cara menyentuh jantung hatinya. Memberi tekanan-tekanan cinta, berharap jantung hati pria itu akan kembali berdetak normal hingga bisa kembali merasakan jatuh cinta.
Namun sayangnya Adis tidak memperhitungkan lebih jauh lagi bahwa berhasil atau tidak berhasilnya resusitasi yang ia berikan pada pria itu, tetap akan menimbulkan efek patah hati.