Melotot marah. Fania sungguh tak habis pikir. Cowok ini, benar-benar orang paling bodoh yang Fania temui. "Lo pikir mau ngapain?" Teriakan Fania menggelegar. "Mau bunuh diri? Jangan bego!" Fania memukuli dada cowok itu marah. Gilang. Teman sekelasnya. Fania sedikit terkejut sebenarnya. Untuk apa Gilang mau mengakhiri hidupnya? Bukankah cowok itu selalu terlihat baik-baik saja? Orang tuanya terpandang, pengusaha sukses, anak tunggal, kekayaan melimpah, barang-barang yang melekat di tubuhnya serba mewah, mobilnya saja selalu berganti tiap minggu. Gonta-ganti pacar setiap harinya seperti mengganti pembalut! "LO PIKIR MAU NGAPAIN HA? MAU NGAPAIN GUE TANYA!" Fania meninggikan nadanya lagi satu oktaf begitu yang diajak bicara balik menatapnya dengan tatapan kosong. Fania gemas. Dia benci pada orang-orang kaya yang selalu merendahkannya, termasuk Gilang. Gilang sudah termasuk dalam daftar hitam orang yang paling ia hindari di kelas. Selain karena kekayaan yang diatas rata-rata, kelakuan Gilang yang seenaknya membuat Fania jengah. ______*****_____ Happy reading....