Apakah salah jika aku bukan gadis yang cantik?
Apakah di dunia ini yang diutamakan hanya mereka yang berparas cantik dan good looking? Sementara yang jelek? Menjadi bawahan dari mereka yang berparas cantik.
Yang jelek akan dihina, dibuli dan ditertawakan. Kalau begitu, apakah gadis yang jelek adalah kesalahan?
Jawabannya, TIDAK!!
"Lo ga perlu jadi cantik untuk bahagia. Karena Tuhan ga pernah salah menempatkan kekurangan dan kelebihan"
"----Kalau lo butuh telinga untuk mendengar, bahu untuk bersandar dan raga untuk berlindung. Gua ada di samping lo"
Di saat semuanya membaik, masa lalu yang telah membuat hati, jiwa dan ragamu kejam, kasar, beku dan dingin kembali datang.
Tapi ternyata, akulah masa lalu yang membuatmu merasa tidak berguna dan diasingkan oleh dunia. Apakah kau menyesal telah menolongku? Apakah kau masih mau untuk menjadi telinga, bahu, dan raga untukku?
--------------------
Di penghujung perasaan ini, aku akan menyampaikan sajak yang telah aku rangkai sejak menatap matamu. Namun tidak pernah dapat aku sampaikan, karena aku merasa tidak pantas untukmu. Kisah kita berawal dari rasa kasihan, dan haruskah berakhir dengan rasa kasihan?
Kau adalah hal pertama yang ingin aku jadikan sebagai akhir dari hidupku, dan kau adalah saat terakhir dalam hidupku yang ingin aku raih.
Ini hatiku, jagalah dengan baik. Jangan biarkan tubuhmu melukai hatiku. Karena aku memberikannya bukan hanya dasar cinta tapi persaudaraan.
-----
"Lo itu jelek! Seharusnya lo itu nguntungin kita! Karena orang jelek kayak lo hidup untuk ngeladenin orang cantik kayak gua!" Perempuan itu menjambak bahkan mencoret wajah gadis malang itu dengan liptintnya.
⚠️Vote, comment, react follow sangat berharga untuk saya. Harap siapkan tisu bila ada.
☆ #1 Jakson ~6 Juni 2020
☆ #1 Ano ~6 Juni 2020
☆ #2 Jelek ~26 April 2020
☆ #6 Cerita sedih ~5 Juli 2020
Kaesar Morvayn Leonard, pemuda yang dikenal sebagai pemimpin geng Morvaylus, hidup dalam kekacauan dan pemberontakan. Namun, hidupnya berubah ketika ibunya mengungkap rahasia tentang ayah kandung yang selama ini tidak pernah ia kenal.
"Ibu akan menikah lagi. Keluarga calon suami Ibu... mereka tidak menerima masa lalu Ibu yang memiliki anak," ucap Marcia dengan suara serak.
"Kae, kamu harus menemui ayahmu. Kamu tidak bisa tinggal di sini lagi."
Terpaksa meninggalkan rumah, Kae memulai perjalanan untuk menghadapi masa lalu dan mencari jawaban, sambil melawan kemarahan dan rasa hampa yang membelenggunya.