Kilas balik masa SMA memang paling menyenangkan. Tanpa memikirkan menjadi dewasa, semuanya hanya berambisi pada sebuah "menciptakan kenangan berharga di setiap detiknya" yang akan ditertawakan kembali ketika mereka bertemu lagi di ribuan hari yang akan datang. Kisah klasik masa SMA memang begitu sederhana, menertawakan hal lucu, dan menangisi hal sedih. Tidak ada yang begitu spesial kata orang lain. Namun untuk mereka kisah ini menjadikan mereka semua karakter utama sederhana dengan segudang masalahnya. "Aku tidak pernah terbiasa dengan kehilangan" "Aku tidak pernah berencana untuk menyukainya" "Aku akan selalu berjalan satu langkah didepanmu" "Berhenti menyukaiku" "Aku tidak gila, aku hanya terbiasa menyukaimu sepanjang hari" "Hanya saja, aku yang selalu menyukainya"