Hidup memang tidak selamanya indah, sering kali "haduh" di setiap episode. Begitu pula dengan suasana hati, kebahagiaan hari ini tidak akan menjamin "haha" di petang nanti.
Mungkin hal kecil yang kau anggap petaka kemarin adalah perwujudan "dih" yang tak sengaja terlontar satu pekan sebelumnya. Pun sebaliknya, jika kamu besok beruntung bisa jadi itu hasil dari "semoga" yang khidmat kala itu.
Tentukan jalanmu sendiri, peta tidak menyediakan jalur mencari jati diri.
Aku Nubia Agasreta, aku cantik, aku pintar, tapi kurang cerdik dalam memanipulasi. Kisah ini akan membuatmu bingung harus bagaimana, aku terluka, tapi aku juga bahagia.
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens.
"Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira.
"Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya.
"Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes.
"Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas.
"Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue."
"Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut.
"Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh.
Cerita dengan konflik ringan