A Secret Of PHOENIX [End]
  • Reads 144,073
  • Votes 15,854
  • Parts 51
  • Reads 144,073
  • Votes 15,854
  • Parts 51
Complete, First published Nov 16, 2019
Larilah~
Genggam bara apimu agar tetap menyala~
Ku ubah kau menjadi burung pipit, di semak belukar~

mantra Itu mengaum dari mulut cenayang, Setelah disirami. Bayi cantik itu merengek dan menangis, Sang Phoenix tak akan bisa bersama dengan takdirnya. Dendam itu. mengembara disetiap sudut kerajaan, kerajaan Phoenix yang agung. akan runtuh,


 kutukan dan takdir.. 

manakah yang akan menang? 


A Secret Of Phoenix, start ...


Jeon Jungkook - Lalisa Manoban

Cerita ini pure hanya Fiksi ya guys, dan juga 100% daya imajinasi aku. 

©®LeeAgst

17112019-09082020

#Rank2 in Lizkook 25022020
#Rank 6 in Lizkook 01032020
#Rank 1 in Melow 07032020

#Lalisa #JeonJungkook #JK #LM #
All Rights Reserved
Sign up to add A Secret Of PHOENIX [End] to your library and receive updates
or
#12melow
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
FORBIDDEN BONDS cover
Beautifull [Lizkook]✔ cover
Forget The Forger cover
Horoscop//Zodiak cover
Kehidupan Kedua Cello cover
Indigo's Soulmate cover
Called 'A'  cover
MERMAID  cover
SAHMURA [END]✔ cover
Second Married | Bangtanvet (TAMAT) cover

FORBIDDEN BONDS

44 parts Ongoing

Menikah dengan ayahnya sendiri? Jika ada keluarga yang paling gila, itu adalah keluarga Anathama, keluarga dengan peraturan dan tradisi tak masuk akal, harus menikah dengan yang sedarah, yang sayangnya dianggap normal bagi Anathama. Cinta bukan pilihan, tapi takdir yang harus diterima. Dalam tradisi kelam ini, seorang cucu harus memilih antara melawan takdir atau terjerat dalam permainan keluarga yang mematikan. Selayaknya permainan dadu, setiap putaran yang acak seakan memiliki pilihan yang sama, yang tanpa sadar merenggut kebebasan Samantha, yang dipaksa menikah dengan ayah kandungnya. Anathama tak pernah sudi jika darahnya ditoreh darah dari keluarga lain, sekalipun keluarga itu bangsawan kelas atas. Apakah Anathama bisa dihancurkan? Apakah tradisi gila yang turun temurun itu bisa dilengserkan?