(15+) mengandung perkataan kasar, kekarasan fisik, faktor psikologis.
Pendapatku soal semua manusia pasti hidup bahagia itu salah besar. Bahkan lebih banyak yang berhak untuk bahagia.
Kita tidak bisa memilih di mana, siapa, kondisi apa ketika kita dilahirkan. Lebih banyak yang berharap kebahagiaan.
Terjerat dalam penjara waktu dan takdir. Entah kapan akan dilepaskan. Mengambang di tengah lautan lepas. Entah kapan akan sampai di daratan.
Namanya Fiona, seorang gadis yang berhak untuk bahagia.
Dia pintar, juga cerdas, berparas cantik, juga baik hatinya. Dia sangat pantas mendapatkan kebahagiaan bukan?
Tapi sayang, dialah seseorang yang terjerat di dalam penjara waktu dan takdir itu. Air sungai kehidupan yang menyeretnya. Tidak bisa ditolak.
Apa yang harus dilakukannya? Haruskah terus menunggu untuk dibebaskan, lalu bahagia selamanya? Atau melepas borgol itu dengan paksa, yang berarti membunuh dirinya sendiri?
Tidak ada yang tahu. Sebelum ending cerita ini ditulis.
PUEBI masih berantakan. Akan terus diperbaiki jika memungkinkan.
Cerita ini FIKSI, tidak berhubungan dengan dunia ini.
Start = 27.1.2021
Highest rating!
#33 Teman 1-20-21
#82 Sedih
#9 Diksi 4-3-21
#2 fict 4-3-21
"sial banget hidup gue, harusnya gue udah ada dialam baka, tapi malah ngisi jiwa di tubuh ni orang, untungnya suaminya ganteng, kalau nggak udah kabur gue,"~Reygan