Ananta Ferdiansyah 19th - Lelaki yang menjadi impian para wanita itu tampannya melebihi lautan seisi samudra. Dia memiliki badan tegap dan kekar, berambut gelap ditambah kumis tipis dan kedua lesung pipitnya yang manis sa'at dipandang. Nanta memiliki paras wajah begitu tampan hingga mampu mengundang perempuan planet lain untuk memikat hatinya.
Tidak dengan seorang perempuan bernama Anggita Gabriella 18th. Anak pecinta seni sama dengan Nanta menganggap dunia karirnya akan berakhir ketika orang yang lebih tua setahun darinya itu muncul di kehidupannya dan dengan tiba-tiba menembak Gita didepan para teman-temannya.
''Hidup gue tak berarti tanpa adanya lo disisi gue!! Mulai detik ini lo jadi pacar gue!!''
Memang benar Nanta itu tampan, tapi sayangnya dia dingin hati. Andai saja Nanta mudah bergaul dan hangat dengan semua orang, pasti Gita tak segan segan menerimana, tapi Gita juga tidak bisa menolaknya. Dibalik rasa kesal itu, Gita mulai nyaman dengan kehadiran Nanta di sisinya. Dan Nanta kini mulai menunjukka sisi hangatnya pada Gita.
''Ku tak bisa membuatmu bahagia Git, melainkan dengan karya dan usahaku, kau bisa terus bahagia denganku, karena kita sama-sama seorang seniman sejati dan ditakdirkan untuk selalu bersama. Aku mencintaimu Git'' - Nanta
Hobby berseni tentu saja membuat mereka selalu bersama dan mengukir kisah yang sama. Tapi beribu masalah menerpa mereka dan tak sekalipun membuat mereka tumbang.
''Andaikan kamu pensil dan aku kertasnya, kamu adalah pensil yang selalu menggoreskan kenangan indah pada kertasku, jangan sampai kenangan indah itu terhapus perlahan oleh datangnya orang ke tiga di hubungan kita. Aku juga mencintaimu Nan'' - Gita
Canda tawa mereka tempuh bersama..
Lalu, saat ada masalah menerpa mereka, apakah mereka tetap saling bersama?
Dan saat mereka lulus, apakah yang terjadi?
Mungkinkah mereka bertemu kembali?