Sinopsis:
Ibuku bercerai sejak aku masih sangat kecil. Mungkin sekitar 3 atau 4 bulan. Kemudian ibuku menikah lagi dengan ayah tiriku saat aku berusia 2 tahun.
Namun ibuku mulai sakit-sakitan dan akhirnya meninggalkanku yang saat itu baru masuk sekolah dasar.
Ayah tiriku juga akhirnya menikah lagi saat aku berumur 10 tahun, karena ia pikir ia tidak bisa membesarkanku sendirian. Ia punya jadwal kerja yang lumayan padat sebagai dokter lintas negara, dan untuk mengurusku sendirian rasanya tidak mungkin. Jadi ia memutuskan untuk menikah lagi. Terkadang aku memanggil istrinya dengan sebutan ibu, namun aku lebih sering memanggilnya sebagai tante. Karena bagaimanapun aku sudah cukup nalar untuk mengetahui kalau aku punya 2 ibu dan juga 2 ayah.
Aku tidak pernah tahu tentang keluarga ibuku dan juga ayah kandungku seperti kakek atau nenekku, karena sejak kecil aku tidak pernah diperkenalkan pada mereka.
Hidupku berjalan seperti anak pada umumnya dan hidup sehat hingga sekarang. Tanpa orang-orang tau aku punya silsilah keluarga yang cukup membingungkan.
Namun aku tidak terlalu memikirkannya, fakta bahwa ayah tiriku merawatku seperti anak sendiri saja sudah membuatku bersyukur. Dan juga setidaknya aku masih punya ibu yang baik dalam ingatan masa kecilku.
Hingga kemudian, di sebuah malam saat musim panas, seorang lelaki menelponku dan mengatakan bahwa ia adalah ayah kandungku. Lalu selanjutnya aku mengetahui bahwa ibuku tidak pernah bercerai.
Dan selanjutnya, serpihan puzzle-puzzle aneh mulai bermunculan.
Wang Yibo memfokuskan jiwa dan raganya hanya pada militer. dalam benaknya, tidak ada sedikitpun keinginan untuk mencari pasangan apalagi untuk menikah dan memiliki keluarga.
akan tetapi, orang tuanya tentu mencemaskan tentang kehidupan sang putra. maka, tanpa sepengetahuan dari pria itu, mereka mencarikan pasangan nikah untuknya.
"aku tidak akan menikah." tegasnya menolak kehendak sang ayah.
"baik. jika begitu, aku juga tidak ingin menjalani operasi." pria paruh baya itu mengancam dengan nyawanya.
"aku akan menikah." meski enggan ia tidak ingin main-main dengan nyawa ayahnya.