Kamu [SELESAI]✔
  • Reads 37,516
  • Votes 3,148
  • Parts 50
  • Reads 37,516
  • Votes 3,148
  • Parts 50
Complete, First published Nov 21, 2019
Tak ada yang tak mungkin di dunia ini. Sepucuk kertas yang kutulis dengan torehan tinta sederhana mampu merubah kenyataan hidupku. Aku selalu dan akan selalu percaya akan takdir yang Allah gariskan untukku. Kuharap, esok nanti dirimu masih sama seperti hari ini. 

Aku tahu, dan aku menyadari siapa diriku ini. Hanya gadis sederhana yang mencintai seorang lelaki berparas rupawan. Sungguh, karena Allah-lah aku mencintainya. Lucu mungkin? Orang sepertiku mencintai sosok hampir sempurna sepertinya.

Hingga berjalannya waktu yang tak terasa. Seperti hembusan nafas yang tidak kalian sadari, aku mulai dekat. Selalu nyaman, dan selalu ingin membuatnya bahagia. 

Namun, sebuah kenyataan pahit mengantarkanku hampir ke titik terendah dalam hidupku. Takdir yang kupercayai membuat diriku hidup seolah-olah tak ada kebahagiaan lagi setelah itu. Tapi, perasaan ini masih tersimpan jelas meskipun kamu membenciku.

Kamu?

Ya, Kamu.




Kalau penasaran yuk baca aja gratis kok tanpa dipungut biaya hehe;')
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add Kamu [SELESAI]✔ to your library and receive updates
or
#111terbaik
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Aku Tak Bisa Memberimu Anak✔ cover
Transmigrasi Seksi Bumil  cover
Beri Aku Waktu Satu Bulan cover
Manajemen Rumah Tangga ✔ cover
1. Kafa Biya (Terbit)  cover
Rintik Sendu Musim Kedua  cover
(Republish) Journey of Love cover
AKU ISTRI MU {SUDAH TERBIT} Open Po cover
Hyper cover
Epilog Tanpa Prolog  cover

Aku Tak Bisa Memberimu Anak✔

24 parts Complete

Menikah muda di umur 17 tahun karena perjodohan adalah hal yang tak pernah terbersit di dalam fikiranku. Aku adalah Zeinida Pratiwi Zahman, gadis desa yang baru saja lulus sekolah menengah atas yang akan melanjutkan kuliah di kota Makassar dengan beasiswa prestasi. Tetapi ayahku memberikan syarat yang sangat aneh, aku harus menikah sebelum melanjutkan kuliah agar ada orang yang menjagaku selama di perantauan. Seiring berjalannya waktu, aku menjadi sangat mencintai suamiku begitupun suamiku juga sangat mencintaiku. Tapi, aku tak bisa memberinya anak. Apakah rumah tangga kami akan bertahan tanpa sosok seorang anak?