Kekurangan adalah hal yang cukup menakutkan bagi umat manusia. Keterbatasan yang di berikan melalui takdir sering kali ditolak mentah-mentah. Beberapa beruntung dalam hal kekuasaan, kekayaan, kecerdasan, dan keindahan fisik. Sisanya hanya mendapat kesempatan menjalani hidup berupa nyawa, pikiran, serta tenaga untuk berusaha. Bagaimana jika mereka yang tak beruntung menginginkan keberuntungan orang lain?
Keegoisan, tak pernah puas, itu merupakan keaslian rupa tak berwujud dari manusia. Sehingga akan muncul suatu niat untuk memiliki yang bukan ditakdirkan kepada mereka.
Seorang bayi tak berdosa, di culik oleh para pendosa. Mereka adalah sosok manusia yang menginginkan keberuntungan milik orang lain. Ia tak di beri nama, hanya dijuluki sang pembawa sial atas rasa iri dari hati para pendosa. Tak hanya menculik, bahkan juga membunuh. Kejam, begitulah manusia yang tenggelam dalam rasa tamak.
Seiring berjalannya waktu, bayi kecil tumbuh menjadi gadis mungil yang rupawan. Ia mengira pendosa itu adalah Ibu yang telah melahirkannya. Fenomena alam yang merupakan takdir dari semesta membuat gadis itu bertemu dengan sosok yang memiliki keberuntungan luar biasa. Bahkan sang penulis pun berharap, keberuntungan lelaki itu akan membawa kebahagiaan bagi gadis mungil yang malang.
Kaendra yang hanya seorang pegawai kantoran biasa mengalami kecelakaan saat hendak ke supermarket, dan saat ia merasa akan segera menyusul orang tuanya.
Ia malah bertransmigrasi menjadi figuran malang dari novel populer?!
CERITA INI MURNI KARANGAN AUTHOR!
JANGAN SALAH LAPAK!