dua tahun aku memendam luka dan sakit hati yang dalam karena ditinggalkan oleh laki-laki yang kucintai. ditinggalkan tanpa adanya kepastian yang jelas dan menghilang begitu saja tanpa ada kalimat perpisahan dari dirinya. setelah dua tahun berlalu, ia ingin hadir lagi kedalam hidupku, dan mencoba mengambil kembali hatiku setelah menorehkan luka. bukannya aku tak ingin, aku hanya ragu memulainya lagi. apakah aku mampu menerima ia kembali dan melupakan kejadian itu dan memaafkan dia yang menorehkan luka yang ia buat pada hatiku? terlebih, saat ini dengan kondisinya yang.... tidak perjaka lagi.