Ada suatu hari, dimana aku harus bertarung dengan perasaan. Baru saja aku mengatakan, bahwa hari ini aku sedang bahagia. Tapi dua menit kemudian perasaan ini berubah seketika menjadi kecewa.
Berawal dari saling tanya, kemudian tertawa, saling tukar cerita, sepertinya tidak ada yang dapat mengganggu kita berdua. Bahkan sebelum dua menit kemudian, aku masih bisa menatap matanya menggunakan perasaan.
Menatapnya seperti itu, bukan berarti aku jatuh hati kepadanya. Melainkan aku melihat kedamaian dalam dirinya. Ada beberapa pertanyaan untuk diriku.
Apakah ini cinta?
Aku menjawab ya, ini adalah cinta.
Cinta terhadap wanita. Keindahan wanita yang telah Tuhan anugerahkan kepada semua kalangannya. Cinta bukan berarti harus memiliki, melainkan mensyukuri atas apa yang telah Tuhan berikan kepada semua manusia.
Hahaha,,, maaf aku malah bercerita tentang perasaanku.
Dua menit kemudian terjadi.
Datang seorang laki laki menghampiri kami. Mereka mengobrol, saling sapa, saling tanya, kemudian tertawa terbahak-terbahak. Aku mengerutkan keningku sambil bertanya tanya dalam hati. "Ada apa ini?, barusan aku mengobrol,saling tanya,bertukar cerita tapi tidak seperti itu". Apakah mereka saling jatuh cinta?. Seketika, muncul perasaan kecewa.
Aku terdiam seperti karang dihantam ombak lautan. Kemudian, aku pergi untuk meredam.
Waktu terus berputar.
Dia datang menghampiri.
Bukan untuk menyapa melainkan hanya meninggalkan jejak. Kemudian aku bergegas menghampirinya untuk menyelipkan sepatah kata tanya. "Capek?" Dia hanya tersenyum biasa.
Tapi mengapa, dalam matanya seperti ada magnet yang terus menerus menarik perasaan ini. Dia pergi dan aku hanya terdiam tanpa kata kata.
Satu hari yang sempurna.
Satu hari yang patut aku syukuri.
Dimana semua manusia memang memiliki cinta, tapi tidak semua manusia bisa menempatkan cinta pada porsi nya.