Bukankah semua orang mempunyai harapan tersendiri? Pertanyaan itu kerap muncul di benak Ryan. Bahkan umat manusia pun memiliki impian yang baik untuk masa depan mereka. Ryan Earen, untuk kali yang entah keberapa, dia masih tak tahu apa impiannya. Dia hanya mengikut. Impian yang ia punya, lama tak tersentuh. Dia takut itu tak tergapai. Untung saja teman-temannya sentiasa ada untuknya. Tapi, seorang teman dapat menjauh. Kita tidak bisa mengatur kehidupan mereka layaknya saudara. Kita bisa saja dikhinati mereka. Ryan hanya ingin semuanya kembali seperti sedia kala. Dia hanya ingin segalanya terletak di tempat yang benar. Walaupun diri sendiri kewalahan, dia berkeras. Dia berkeras untuk memperjuangkan keadilan. Tanpa dia ketahui, sebenarnya takdir itu selalu mempermainkannya. __________________________ "Kau akan mengenalku nanti," . . "Sebenarnya kau siapa?!" . . "Umat manusia semakin hari semakin lemah," . . "Apa kau yakin?" . . "Aku hanya melakukan sesuatu yang benar," . . "Aku...aku...tidak tahu..." . . "Kita akan membalas semuanya," . . [Happy Reading]
6 parts