Silent and Alone ( Tamat )
  • Reads 1,169,049
  • Votes 48,204
  • Parts 66
  • Reads 1,169,049
  • Votes 48,204
  • Parts 66
Complete, First published Nov 23, 2019
"Pulang sekarang atau saya yang akan jemput kamu kesana !!!" Ucapnya dibalik telpon dengan suara rendah dan tenang.


"Kenapa dia bisa tau gue nggak dirumah, fuck,,fuck,,fuck,,!!" Gerutunya pelan kepada orang di sebrang telpon.


"Saya dengar, baby!!" Ucapnya yang masih dengan nada rendah dan tenang.


"Double shit"-batin Qyura


                              ____
Note :
BURUAN BACA SEBELUM DI UNPUBLISH !!! Rencana nya mau di rombak dan gak tau kapan selesai

Warning : AWALAN CERITA MEMBOSANKAN, BUT,,, BACA SAMPAI PERTENGAHAN. KALIAN AKAN MENEMUKAN HAL-HAL BERBEDA !!!
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add Silent and Alone ( Tamat ) to your library and receive updates
or
#334teenfict
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 9
Silent Boyfriend [SELESAI] cover
BABY KIARA (TERBIT) cover
THE WAY [END] cover
Silent and Alone ( Tamat )  cover
Silent Boyfriend cover
Hidden Love cover
OUR FAULT (END) cover
MY PERFECT SUAMI  cover
Warning: Physical Distancing! [COMPLETED] cover

Silent Boyfriend [SELESAI]

60 parts Complete

"Boyfie sialan! Gue benci lo! Gue sumpahin lo bisu beneran! Kita putus!" ... Kejadiannya sudah lama sejak Alisa bertemu pacar misteriusnya. Hari itu, masih melekat jelas dalam ingatan Alisa saat pertama kali mereka bertemu. Kala itu, Alisa terjatuh saat bermain arung jeram, terbawa arus hingga akhirnya ia terkulai lemah disisi sungai. Dalam keadaan gelap dan dingin yang hampir membunuhnya, Alisa bertemu Joan untuk pertama kalinya. Alis, mata, hidung, bibir, dan rahangnya nyaris seperti pahatan terindah dunia. Sempurna. Kecuali satu, suaranya. Bahkan setelah dua tahun berpacaran, Alisa belum mendengar suara Joan barang sedikit saja. Sebenarnya, hubungan ini dimulai karena sebuah ketidaksengajaan atas apa yang Alisa ucapkan secara spontan. Di hari ketiga usai di tolong, Alisa kesal karena belum mendengar suara Joan padahal cowok itu tidak bisu. "Kalau lo gak ngomong juga, kita pacaran!" Alisa berujar marah kala itu. Joan termangu, namun selanjutnya cowok itu mengangguk dan memeluk Alisa. "W-oy, gue becanda, Lepas!" Joan menggeleng, menatapnya seakan mengatakan; "𝘕𝘨𝘨𝘢𝘬 𝘢𝘥𝘢 𝘱𝘦𝘯𝘢𝘳𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘢𝘵𝘢, 𝘬𝘪𝘵𝘢 𝘱𝘢𝘤𝘢𝘳𝘢𝘯!" God! Hari itu, hari tersial sekaligus hari paling memalukan bagi Alisa.