Story cover for Sahabat by Galeraditya
Sahabat
  • WpView
    Reads 6
  • WpVote
    Votes 4
  • WpPart
    Parts 1
  • WpView
    Reads 6
  • WpVote
    Votes 4
  • WpPart
    Parts 1
Ongoing, First published Nov 24, 2019
1."Persahabatan yang kuat tak butuh percakapan sehari-hari atau kebersamaan setiap waktu. Selama persahabatan itu ada di hati, sahabat sejati tak akan pernah terpisah."

2. "Sahabat itu seperti bintang, dia memang tidak selalu terlihat. Tapi dia selalu ada untukmu."

3. "Hadiah terbesar dalam hidup ini adalah persahabatan. Dan aku telah mendapatkannya."

4. "Persahabatan bukanlah tentang siapa yang kau kenal paling lama. Tetapi tentang ia yang datang ke kehidupanmu dan berkata, aku ada di sini untukmu, lalu membuktikannya."

5. "Kita akan menjadi teman sampai kita menua dan pikun. Lalu kita akan menjadi teman baru lagi,"

6. "Persahabatan bukanlah sesuatu yang bisa kau pelajari di sekolah. Tapi kalau kau belum belajar memahami maknanya, maka kau belum belajar apapun."

7. "Teman adalah saudara kandung yang tak pernah diberikan Tuhan kepada kita."

8. "Teman sejati adalah ia yang datang saat seluruh dunia pergi menjauhi kita."

9. "Tak ada yang terasa semengerikan dulu saat kau sudah punya teman sejati."

10. "Besi menajamkan besi, teman menajamkan teman."
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add Sahabat to your library and receive updates
or
#48blablabla
Content Guidelines
You may also like
TIME will TELL {On Going} by bLuE096r
13 parts Ongoing
"Selamat Tinggal." Itulah ucapan terakhir yang ia dengar sebelum sebuah benda pipih dan tajam menikam jantungnya. Mata berwarna jingga layaknya api yang berkobar itu menatap kearah sang pelaku yang menatapnya dengan tatapan kosong. "Sialan kau...seandainya saja...kau tidak pernah dilahirkan dan fakta bahwa kau adalah adikku..." "Kiamat ini tidak akan pernah terjadi." Pedang yang ada di tubuhnya ditarik keluar membuatnya tersungkur di lumpur yang sudah digenangi oleh darahnya sendiri. Melihat bahwa lawannya sudah lumpuh si 'adik' itu pun pergi meninggalkan si 'kakak' menghembuskan napasnya untuk terakhir kalinya. ■□■□■□■□ Mata jingga itu terbuka lagi, kini di depannya ada sebuah jam besar yang jarum jamnya tidak berdetak sama sekali. "Apa yang akan kau pilih, nak? Menyerah dan mati disini atau mengulang kembali waktu yang telah kau sia-siakan?" "Kembalikan aku agar aku bisa menebus kesalahanku yang dulu." "Senang mendengarnya~" □■□■□■□■ Apakah anak itu bisa melakukan perjalanannya? Rintangan apa yang akan ia lalui selama melakukannya? Hanya waktu yang akan menjelaskannya nanti. ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||| Karakter di cerita ini milik @Monsta. Dan video+gambar yang aku cantum bukan milikku. Aku hanya meminjamnya. Maaf jika ada kesalahan kata atau kekurangan. Silahkan berikan kritik dan saran untuk membantu meningkatkan kualitas novel ini. ♡Selamat Membaca♡
You may also like
Slide 1 of 9
Brothers?! [Boboiboy Elemental Siblings] (On Going) cover
TIME will TELL {On Going} cover
TEMAN  cover
You Are My Life cover
I DID IT OUT OF FRIENDSHIP (END) cover
PAIN [Boboiboy] cover
Cause We are Family cover
Senyawa Abu-abu { F I N I S H } cover
Boboiboy Solar_You Never Know cover

Brothers?! [Boboiboy Elemental Siblings] (On Going)

39 parts Ongoing

Halilintar adalah si Sulung dari ketujuh elemental pelindung galaksi. Dia itu sangat bertanggung jawab dan sangat menjaga adik adiknya. Namun, pada kenyataannya ia sangat membenci keberadaan Solar, adik bungsunya. Setelah sebuah peristiwa tragis terjadi di antara mereka, Hali menganggap adik bungsunya itu adalah ancaman dan bersumpah akan menghabisnya jika Solar kembali menjadi ancaman dan menyakiti orang lain lagi. "Sampai kapanpun, kamu akan terus menjadi ancaman, Solar! Aku bersumpah pada diriku sendiri, jika aku yang akan menghabisimu jika kamu kembali menjadi ancaman dan menyelakai orang lain." -Halilintar "Jika aku mulai kehilangan diriku lagi, maka bunuhlah aku, Halilintar!" -Solar "Keluarga ini tidak lengkap tanpamu, Solar..." -Thorn "Ini bukan salahnya, Kak Hali. Aku mohon kendalikan dirimu!" -Ice "Ayah, aku mohon pulanglah. Mereka akan saling membunuh!" -Gempa "Aku tidak mengerti, darimana semua perpecahan ini dimulai..." -Taufan "Aku rindu dengan masa lalu kita. Bisakah kita kembali seperti dulu lagi?" -Blaze Ini adalah cerita tentang persaudaraan yang diwarnai dengan intrik dan kebencian. Membawa keretakan dan kerenggangan hubungan yang tidak dapat dihindari. Tentang bagaimana saling percaya dan memperbaiki satu sama lain. Penasaran? Monggo mampir :) Jangan lupa tinggalkan jejak Note: Cerita ini hanya fiktif belakang. Jangan dianggap serius, okeh :')