Sembari menunggu riuh hujan berhenti Meramaikan segala penjuru bumi Aku bersama kertas putih, meluahkan perihal tentangmu Yang bersama hujan, aku tak henti merindumu Yang bersama angin, aku tak henti senandungkan kenanganmu Berawal dari huruf "A" yang kutorehkan Beriringan tibanya sesak yang sulit kuseka Namamu sungguh menggoyahkan seluruh aksaraku Lumpuhkan setiap diksi yang kupersembahkan untukmu Sungguh, betapa kamu telah porandakkan segala intuisi Dalam bait puisi, kamu menginfeksi Hingga elegi begitu terasa sayat hati Dalam setiap melodi, kamu menjadi nada yang mendominasiAll Rights Reserved
1 part