"Untung lo cantik fa, kalau nggak dah gue penyek-penyek lo kaya tempe mendoan"batin Fathan, menatap gadis didepannya serasa bahwa dunianya hanya dia dan gadis itu saja. Hmm, memang susah. "Apa lo liat-liat? mau gue colok tuh mata"ujar gadis itu. "Siapa juga yang ngeliatin lo? idih amit-amit gue"dengan ekspresi yang datar kayak tembok, fathan meninggalkan gadis iti sendiri. Melihat hal itu, gadis tersebut merasa kesal karena pria itu selalu membuat masalah dengan dirinya tanpa terlewatkan. "Awass aja lo fathannnn!!! urusan kita belom selesai"namun teriakan gadis itu diacuhkan oleh fathan