Aku menatap mata mu lekat-lekat berharap kamu akan mengatakan sesuatu yang mendebarkan. Ternyata tidak. Kamu berpaling.
Kamu pilih yang lain. Kamu suka yang lain. Kamu cinta yang lain. Dihatimu dia adalah no 1. Sepertinya ruang untukku terlalu sempit.
Aku lirik sekali lagi. Pikiranmu hanyut dibawa olehnya. Padahal di sampingmu ada aku.
"Gi.. " panggilku. Diam.
"Gi.. Egi.. " panggilku lebih keras.
"Eh iyaa ta. " dengan ekspresi kagetnya.
Tiba-tiba aku mengurungkan niat untuk berbicara padanya. Aku tertunduk dan berpikir sekali lagi. Dia benar-benar spesial untukmu ya?
Tapi aku akan selalu menunggumu.