Mentari
  • Reads 94
  • Votes 12
  • Parts 8
  • Reads 94
  • Votes 12
  • Parts 8
Ongoing, First published Nov 27, 2019
Apa yang ada dipikiranmu kala mendengar kata Mentari? terdengar begitu indah bukan?. Yahh Mentari memang indah namun apakah hidup Mentari Anatasya seindah mentari? tak ada yang menjamin, namun bisa juga hidup Mentari seindah Mentari, tak ada yang tau kecuali takdir. Yahh takdir. 


"Reyhan sahabat aku, aku mengenalnya sejak aku kecil sedangkan Dara dia mantan kamu Arga!". Teriak Mentari dengan air mata yang sudah membasahi pipi.

"Arga, apakah pantas seorang lelaki begitu perhatian kepada mantannya? sedangkan lelaki itu sudah memiliki kekasih? Arga sakit." Ucap Mentari sambil memegang dadanya sedangkan lawan bicaranya hanya diam menatap Mentari.

"Arga, aku mencintaimu. sangat, sangat mencintaimu tapi aku tidak akan mau mencintai sepihak, itu sakit Arga." 

Mentari menghela nafas.

"Arga, jika kamu memang masih mencintai Dara mantan kamu, aku lepasin kamu. Kita putus." Ucap dara sambil melenggang pergi dari hadapan Arga.  


"Maaf, mentari."




-----

Berjalan tanpa arah, langkah demi langkah ia tempuh tak peduli dia sekarang dimana, tak peduli sekitar. ia berjalan dengan pandangan kosong seolah nyawanya sudah tak ada. Hingga Air matanya menetes bersamaan dengan turunnya hujan.

"Terima Kasih Hujan."



-----

Kamar kacau, gelap gulita, putung rokok berserakan, botol minuman dimana-mana. sekacau itukah pemilik kamar? mungkin ia. Terlihat tatapan kosong keluar jendela. Tanpa disuruh Setetes air mata menetes diikuti yang lainnya.

"Maaf, Mentari."


-----

Tawa mengejek tercetak dibibir seseorang menatap sebuah foto yang menampilkan dua orang sedang berpelukan. Lalu ia merobek foto itu dan terbahak.

"Kalian Bodoh!".
All Rights Reserved
Sign up to add Mentari to your library and receive updates
or
#373mentari
Content Guidelines
You may also like
Antagonis's Secret Wife (OnGoing)  by KentangBogel17
37 parts Ongoing
(𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐓𝐫𝐚𝐧𝐬𝐦𝐢𝐠𝐫𝐚𝐬𝐢 5) ғᴏʟʟᴏᴡ ᴅᴀʜᴜʟᴜ ᴀᴋᴜɴ ᴘᴏᴛᴀ ɪɴɪ ᴜɴᴛᴜᴋ ᴍᴇɴᴅᴜᴋᴜɴɢ ᴊᴀʟᴀɴɴʏᴀ ᴄᴇʀɪᴛᴀ♥︎ ______________ "Bul ayo dong mau ya, ya? Istri gaboleh nolak ajakan suami ingat kata Mommy!" "Apasih Gar? Sehari aja gak rewel bisa?" sungguh Bulan malas sekali meladeni bayi besar ini. "Kita bikin proyek baby triplets, biar yg satu jadi atlet basket, yang kedua jadi pesepak bola, terus yg terakhir jadi pemain volly! ☽☽☽☽ Pernah dengar kata seorang antagonis terlahir dari orang baik yang tersakiti? Mungkin itu juga yang Bulan Nayara Ayudisha labelkan pada salah satu tokoh Antagonis berperan jahat dalam novel Fatamorgana, Sagaragas Gelano Andromeda tokoh pria yang memiliki masa kecil suram dan gelap karena dibuang kedua orang tuanya hingga mendapatkan banyak bullying dari anak sebayanya. Siapa sangka laki-laki yang memiliki garis bekas luka diatas alisnya justru tumbuh menjadi pria dewasa dengan kepribadian keras juga dicap berhati dingin oleh semua murid SMA Amandora, sekaligus pemimpin gangster besar bernama CERBERUS yang dalam artian adalah anjing dari neraka, dibalik karakternya yang hanya muncul di akhir cerita hanya untuk menyempurnakan kedua pemeran utama. Tujuan hidupnya hanya untuk membalaskan dendam pada setiap orang yang dulu mencelanya hingga dia diambang kematian. Sekarang bagaimana jadinya jika Bulan memasuki salah satu peran dalam novel itu? Peran Rembulan Marliana Amarylis Antagonis perempuan yang menjadi sebab adanya bekas luka diwajah Sagara, apakah tekadnya untuk menjauhi peran jahat dirinya akan berjalan mulus saat keduanya malah terjalin dalam satu ikatan pernikahan?
You may also like
Slide 1 of 10
MAHESA cover
Oneshoot  cover
Antagonis's Secret Wife (OnGoing)  cover
Transmigrasi Istri Tuan Muda Jay (END) cover
Kaesar cover
Om Rony cover
I'm Alexa cover
FIX YOU cover
ARGA : LIMERENCE cover
Hypomone {ὑπομονή} || cover

MAHESA

50 parts Ongoing

Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira. "Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya. "Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes. "Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas. "Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue." "Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut. "Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh. Cerita dengan konflik ringan