RAQISTA
  • Reads 57
  • Votes 8
  • Parts 2
  • Reads 57
  • Votes 8
  • Parts 2
Ongoing, First published Nov 29, 2019
Bila boleh meminta, ku ingin kau untuk selalu berada di sisiku.

--***--

Dimulai dari saat pertama masuk sebagai pelajar baru di SMA Wiraguna, aku sudah menyukai ciptaan Tuhan yang satu itu. 

-Raqista

Tentang Qia, yang bernama lengkap Raqista Nabyllah Yolanda. Cewek yang sederhana di dalam kemewahan. Cewek cantik, pintar, dan kadang suka bertingkah aneh bin ajaib. Cewek yang mulai suka pada pandangan pertamanya kepada seorang Faqi.

Tentang Faqi, lengkapnya Faqi Baladika. Si waketos cerdas, tampan, dan ramah. Siapa sangka, Faqi ini belum pernah pacaran meski ada antrian panjang para cewek. Kayak warga yang antri buat berebut sembako, tapi bedanya ini dia yang jadi rebutannya.


Siapkan mental kalian untuk membaca ini. Cerita hasilku ini akan membuat jantung kalian seakan tidak berada di tempat semestinya. Kisah cinta remaja yang penuh kerecehan ini siap untuk dibaca. 

Jangan lupa untuk selalu bernafas kalian para pembaca tercinta.





A Story By: Nurul Qurrota Aini
--***--

Semoga suka 😊
All Rights Reserved
Sign up to add RAQISTA to your library and receive updates
or
#6qia
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
MUARA KIBLAT cover
ALGRAREZ || The Devil Husband cover
CHARMOLIPI [χαρμολύπη] || END✓ cover
Transmigrasi Queen Antagonis  cover
AV cover
Godaan Tetangga Sebelah 21+ cover
He's Dargael cover
My Maid 21+ cover
CAMELIA [END] cover
Mr. Stewart and His bodyguard  cover

MUARA KIBLAT

60 parts Ongoing

📌Spin off "Kiblat Cinta". Disarankan untuk membaca Kiblat Cinta lebih dulu untuk mengenal masing-masing karakter tokoh di dalam cerita Muara Kiblat. *** Ditunjuk sebagai penerus untuk mengabdikan dirinya pada pesantren merupakan sebuah tanggung jawab besar bagi seorang Kafka Rafan El-Fatih. Di tengah menjalani amanah yang diberikan oleh sang ayah, Kafka juga harus melatih kesabaran ketika menghadapi salah seorang santriwati yang mengejarnya secara ugal-ugalan. Adel Dwi Arfani, seorang santriwati yang dulu menjadi partner perdebatannya, kini berpindah kiblat menyukainya. Menurut Adel, mengejar cinta sama saja dengan mengejar rezeki, harus diperjuangkan dengan usaha dan berdoa, tentu dengan cara yang halal pula. Maqom manusia adalah berusaha, itulah prinsip yang ia lakukan sekarang. Lantas, bagaimana ketika ia telah mendapat balasan cinta yang setara, fakta masa lalu justru menghancurkannya? Akankah takdir cinta mereka bermuara di tempat yang sama? Atau justru ombak membawa keduanya ke tepi yang berbeda?