Aku tidak menginginkan pernikahan ini. Sama sekali tidak pernah terlintas dipikiran ku untuk menikah dengan pria kaku sepertinya. Membayangkan saja aku tidak pernah. Kami bagaikan air dan minyak. Tidak akan pernah bisa bersatu. Dan, kenapa aku harus menikah dengan nya? -Zefanya Natalia Wijaya- Kehidupan ku seketika berubah seratus delapan puluh derajat ketika kami berjanji di altar pernikahan. Di hadapan tuhan, dan semua keluarga. Aku bahkan tidak pernah membayangkan akan berjanji untuk hidup bersama sampai tua. Tidak pernah terbayangkan untuk mencintai nya sepenuh hati. Tidak pernah terbayangkan untuk selalu ada di saat susah maupun senang. Walaupun demikian, aku tetap mencintai nya. Aku tak ingin ingkar janji kepada Tuhan. Aku akan mencintainya sepenuh hati. Akan selalu hidup bersamanya sampai hari tua. Dan akan selalu ada disaat susah maupun senang. Karena aku mencintaimu, Zefanya. -Argadal Jonathan Benedict-
17 parts