Sejak ditinggalkan oleh cinta pertamanya, lalu berkali-kali pula merasakan kegagalan dan kekecewaan dalam hal cinta, hidupnya berubah drastis. Kalau dulu merokok saja dia sudah terbatuk-batuk, sekarang jangankan merokok, minum berbagai macam minuman beralkoholpun sudah biasa ia lakukan. Tak sampai disitu, sejak kenal dengan Mark, ia malah sudah masuk dan terjebak kedalam dunia yang lebih kelam.
Bertahun-tahun hidup dalam kubangan dosa, bertahun-tahun terbiasa dengan hal-hal yang buruk, tak membuatnya sadar dan kembali menjadi dirinya sendiri.
Sampai suatu hari dia berkenalan dengan seorang wanita tanpa disengaja, sejak saat itu pula ia seolah sedang hidup dalam dua pilihan yang membingungkan.
Apakah memilih tetap hidup dalam glamour dunia yang membuatnya puas sesaat? Atau memilih berhenti dan membuktikan bahwa pendosa seperti iapun tentu bisa berubah?
Namun, ditengah semuanya hatinya digoncang oleh satu pertanyaan.
Pantaskah lelaki bejat sepertinya mencintai wanita itu?
Apakah Tuhan tak marah?
Allah, Bolehkah Aku Mencintainya?
.
.
.
.
Diketik Oleh Jari-Jemari Yang Tunduk Patuh pada Pemiliknya.
.
.
Jumat, 29 November 2019