Utara Selatan

Layaknya sebuah magnet yang memiliki dua kutub, utara dan selatan. Hubungan antara Vio dan Maven diwarnai oleh tarik-menarik dan tolak-menolak. Keduanya memiliki karakter yang bertolak belakang. Vio adalah sosok gadis yang disiplin, tegas, dan berprestasi, sementara Maven adalah cowok playboy, urakan, dan hobi bolos meskipun ia mempunyai prestasi dalam basketnya. Pertemuan mereka selalu diwarnai oleh perdebatan dan saling ejek.

Namun, di balik semua itu ada sesuatu yang menarik mereka untuk terus berinteraksi. Vio yang awalnya hanya merasa kesal dan jengkel pada Maven, tanpa disadari mulai merasakan sesuatu yang berbeda. Jantungnya berdebar lebih kencang saat berdekatan dengan Maven. Begitu pula dengan Maven, di balik sikapnya yang acuh tak acuh, ia sebenarnya menyimpan rasa kagum pada Vio. Ia menyukai Vio karena Vio adalah satu-satunya gadis yang berani melawannya dan tidak terpengaruh oleh popularitasnya.

Pertemuan mereka di kantin dan di lorong sekolah seolah menjadi sebuah pertanda bahwa mereka akan terus bersinggungan satu sama lain. Vio yang awalnya hanya merasa kesal dan jengkel pada Maven, tanpa disadari mulai merasakan sesuatu yang berbeda. Jantungnya berdebar lebih kencang saat berdekatan dengan Maven.

Takdir memang selalu punya cara unik untuk mempertemukan dua insan. Meski awalnya saling tolak, bukan tidak mungkin Vio dan Maven justru akan saling tertarik dan akhirnya terikat dalam sebuah hubungan yang tak terduga. Akankah keduanya mampu menepis ego dan gengsi masing-masing, ataukah mereka akan terus terjebak dalam permainan tarik-menarik yang tak berujung?