WHEN IT RAINS
  • Reads 2,644
  • Votes 313
  • Parts 7
  • Reads 2,644
  • Votes 313
  • Parts 7
Ongoing, First published Nov 29, 2019
Mature
[ Pluem Chimon Nanon ]



Chimon adalah murid pindahan, di hari pertamanya sekolah dia terlambat dan harus berurusan dengan pria sialan yang sok akrab dengannya, Nanon.

Nanon, pria tinggi yang tampan. Semua siswa mengenalnya karena kepribadiannya yang menyenangkan, humoris, mudah bergaul, peduli dengan sekitarnya dan pandai merayu. 

Namun, Nanon memiliki kekurangan. Dia tidak sepintar kakaknya Pluem dibidang pelajaran, dan soal sifat Pluem pun berbanding terbalik dengan Nanon. Pluem lebih ke pendiam dan enggan berurusan dengan orang yang tidak ia kenal.

Tetapi saat Chimon datang, keduanya tidak sengaja bertemu di waktu bersamaan. Dan jatuh hati di waktu yang sama.

(( update setiap Jumat, Sabtu, dan Minggu! ))

Nanon yang pandai merayu terus berusaha mendapatkan hati Chimon dengan segala triknya, sedangkan Pluem dia harus banyak belajar bagaimana caranya meraih hati Chimon.

Bagaimana jika seorang kakak beradik mengejar orang yang sama? Apakah hubungan mereka akan baik-baik saja di kedepannya? Jika kalian menjadi Chimon, kalian akan memilih satu diantaranya atau pergi tidak bersama keduanya?
All Rights Reserved
Sign up to add WHEN IT RAINS to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
antagonis wife [TERBIT] cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
BABY CHANIE cover
After Graduation cover
Rafa  cover
Kesayangan Bunda cover
The Best Of Miracle cover
ELIO RILEY SERGEYEV cover
He Fell First and She Never Fell? cover

Dosa Ku

69 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.