Kisah tentang seorang laki-laki dan perempuan lain di hatinya.
***
seperti menggenggam takdir di tanganmu.
seperti apa rasanya?
mungkin, aku akan takut memejamkan mata, takut genggamanku terbuka, dan tiba-tiba saja ia tak lagi di sana.
aku akan membacanya hingga habis usia, dan memastikan semua baik-baik saja.
dan, mungkin aku akan terkapar kelelahan membelokkannya ke arah yang tak ada sela.
seperti menggenggam takdir di tanganmu, seperti apa rasanya?
mungkin, semua tak harus baik-baik saja-meski kau ingin semua baik-baik saja.
seperti menggenggam takdir di tanganmu.
itulah kita.
bukan karena tak yakin genggaman tak akan erat.
hanya saja, takdir, ah ia, aku pikir, aku tak kuasa menggenggamnya.
[REVISI SETELAH TAMAT]
Anak Paskibra dan anak Pramuka adalah anak-anak yang mustahil untuk di gabungkan.
Jam eksul yang sama dan sama-sama anak lapangan menjadikan mereka selalu bertengkar untuk menjadi penguasa lapang.
Pelatih merekapun angkat tangan untuk membuat perdamaian di antara ke 2 belah pihak itu.
Sampai akhirnya, pelatih mereka pun mempunyai inisiatif agar mereka bertukar posisi. Yups! Anak Paskibra menjadi anak Pramuka, dan anak Pramuka menjadi anak Paskibra.
.
Mampuhkah mereka menjalankan perintah yang kedengarannya mustahil itu?
.
Belum lagi tentang perasaan di antara mereka, yang terus menerus bermetamorfosa dan membuat pintu pertahanan hati di antara mereka jebol. Tapi ego selalu menang melawan semua perasaan di antara mereka. Apakah gengsi? Tidak sama sekali!!! Perbedaan itu yang membuat mereka tidak bisa bersatu. Sampai akhirnya merekapun sadar bahwasanya perbedaan malah membuat mereka paham akan arti kesempurnaan yang sesungguhnya.
.
Ini bukan hanya cerita tentang ekstrakulikuler Paskibra dan Pramuka saja.
Cerita ini juga berkisah tentang percintaan remaja yang di kemas dalam bentuk yang unik.