"Jangan pergi terlalu lama, menunggu tak semudah yang kau sangka!, aku terus menunggumu namun sangat disayangkan, kau pergi dan tak kembali lagi, sampai kapan aku harus menabung semua kerinduan ini? Sesekali biarkan aku memuaskan diri bersama denganmu. Aku ingin berbicara denganmu dengan waktu yang lama, sangat ingin aku membagi cerita bersamamu. Tentang kasih sayang yang kuberikan kepada Anak kita, bagaimana pertama kali dia belajar makan sendiri, namun semua itu hanya bisa ku pendam sendiri. Sungguh sakit, aku kesal, aku lelah, biarkan aku bersandar dibahumu, sekali saja! Kau milikku, jadi aku berhak. Namun, sepertinya selalu kau yang lari dan pergi menjauh dariku".
"Kau salah. Aku tak pernah lari darimu, percayalah. Jika kau ingin memberiku kesempatan, aku akan menjelaskan semuanya"
"Tidak perlu, aku tak butuh penjelasanmu lagi"
Mulanya, maksud Miura Nara menerima pernyataan cinta berondong tengil yang terus mengganggunya, adalah untuk membuatnya kapok. Dia sudah menyiapkan 1001 tingkah menyebalkan yang akan ditunjukkan selama masa uji coba berpacaran. Dengan begitu, berondong menyebalkan berstatus pacar magang itu memilih pergi meninggalkannya.
Sialnya, ini tidak semudah yang Miura kira. Terlebih saat dia harus tinggal satu atap bersama pacar berondongnya dengan hormon belum stabil alias sangean.
Miura Nara dalam masalah baru yang lebih besar dari sekadar Askara Tarachandra Manggala.