"Anak siapa ini Tya?" "Jaga dia, untukku," pintanya. Udara sore hari begitu kencang hingga menerbangkan beberapa helaian rambutnya yang tergerai tanpa penghalang hijab. "Tap," "Dia putriku ... Amira." Degh .... Aku tak ingat apa yang terjadi selanjutnya namun kini Tya-sahabatku pergi dari jangkauan mata meninggalkan bayi mungil di pangkuan ku. Di saat bersamaan 3 minggu lagi adalah pernikahan ku. -Sesungguhnya Allah tak kan membebani suatu kaum tanpa melewati batas kemampuannya.-
1 part