Aku menulis bukan semata-mata karena aku ingin menjadi penulis. Aku menulis, karena aku ingin menulis. Seperti halnya aku mencintaimu. Memang benar, cita-citaku adalah menjadi istri yang sah untukmu (yang mengecup keningmu, ketika kebetulan aku terbangun lebih dulu). Tapi tidak semata karena itu. Aku mencintaimu, karena aku ingin mencintaimu saja. hanya kamu, bukan dia ataupun orang lain. tapi kamu? berusaha menerimaku saja, tidak. Kuharap dikemudian hari ,hal ini kau mengubah pikiranmu dan kau meninggalkan yang tak sepatutnya kau genggam. dengan begitu kita saling memiliki satu sama lain. kau pemilik untukku dan sebaliknya, semoga.