Aurel yang berdiri sedikit berjinjit berharap buku yang yang dipegangnya bisa sampai rak tersebut, namun pergerakannya terhenti saat sebuah tangan besarnya mengambil alih buku tersebut. Aurel menoleh melihat siapa pemilik tangan tersebut yaitu Devin wajah yang datar menghiasi wajahnya " gue pikir lo tinggi " ujar Devin datar aurel mengehela nafasnya dan melirik kearah devin sebelum akhirnya turun dari kursi " gue sebatas telinga lo " Devin menyerai " tetep ajah lo gak setinggi gue " gumamnya lalu melepas tas dan jaketnya aurel memperhatikan sesaat pergerakan cowo tersebut dan dia kembali ke tugas awalnya " masih lama " tanya Devin " menurut lo " balas Aurel perkataan Aurel membuat dia bepikir 2x saat dia melihat aurel bersama gevan. selagi malvin melamun aurel menatap dia lurus kedepan aurel mendesah " pake bengong lagi " gumamnya pelan ternyata gumamannya terdengar oleh Devin, Devin pun langsung menoleh kearah Aurel " lo yakin gak butuh bantuan lagi?" aurel melirik Devin lalu dia melihat buku